Tampilkan di aplikasi

Buku Fazilet hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Sejarah Lengkap Khulafaur Rasyidin

1 Pembaca
Rp 97.000 43%
Rp 55.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 165.000 13%
Rp 47.667 /orang
Rp 143.000

5 Pembaca
Rp 275.000 20%
Rp 44.000 /orang
Rp 220.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Khalifah pertama dari empat khalifah besar sekaligus orang yang paling mulia dan utama di antara seluruh umat Nabi Muhammad SAW adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Arti dari “Abu Bakar” adalah tuan orang-orang yang mengerjakan shalat Tahajud pada sepertiga malam terakhir. Setelah Sayidina Abu Bakar RA, orang yang paling utama dan mulia di antara manusia adalah Sayidina Umar bin Khattab RA.

Sayidina Umar bin Khattab RA menjadi khalifah setelah Abu Bakar RA. Sayidina Umar RA diberikan gelar “Al-Faruq”, yang artinya orang yang memisahkan kebenaran dan kebatilan. Khalifah ketiga adalah Sayidina Utsman RA. Ia pernah menjadi menantu Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam sebanyak dua kali. Oleh karena itu, ia diberi lakab ‘Dzunnurain’ yang artinya pemilik dua cahaya. Setelah Sayidina Utsman RA, orang yang paling mulia di antara manusia sekaligus khalifah keempat adalah Sayidina Ali RA.

Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kecintaan terhadap empat orang mulia tidak akan berkumpul di hati seorang munafik. Hanya orang-orang beriman yang mencintai empat orang mulia itu. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali (Radhiyallâhu ‘anhum).”

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ahmad Jawdat Pasha
Editor: Tim Penerbit Fazilet

Penerbit: Fazilet
ISBN: 9786235730479
Terbit: Maret 2024 , 334 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Khalifah pertama dari empat khalifah besar sekaligus orang yang paling mulia dan utama di antara seluruh umat Nabi Muhammad SAW adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Arti dari “Abu Bakar” adalah tuan orang-orang yang mengerjakan shalat Tahajud pada sepertiga malam terakhir. Setelah Sayidina Abu Bakar RA, orang yang paling utama dan mulia di antara manusia adalah Sayidina Umar bin Khattab RA.

Sayidina Umar bin Khattab RA menjadi khalifah setelah Abu Bakar RA. Sayidina Umar RA diberikan gelar “Al-Faruq”, yang artinya orang yang memisahkan kebenaran dan kebatilan. Khalifah ketiga adalah Sayidina Utsman RA. Ia pernah menjadi menantu Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam sebanyak dua kali. Oleh karena itu, ia diberi lakab ‘Dzunnurain’ yang artinya pemilik dua cahaya. Setelah Sayidina Utsman RA, orang yang paling mulia di antara manusia sekaligus khalifah keempat adalah Sayidina Ali RA.

Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kecintaan terhadap empat orang mulia tidak akan berkumpul di hati seorang munafik. Hanya orang-orang beriman yang mencintai empat orang mulia itu. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali (Radhiyallâhu ‘anhum).”

Pendahuluan / Prolog

Mukadimah
Khalifah pertama dari empat khalifah besar sekaligus orang yang paling mulia dan utama di antara seluruh umat Nabi Muhammad SAW adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Kemuliaan dan keutamaannya telah ditetapkan dengan ayat Al-Quran dan hadis-hadis syarif. Surah At-Taubah ayat 40 dan surah Al-Hadid ayat 10 diturunkan tentang dirinya. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Saat aku menyampaikan agama Islam kepada semua orang, mereka ragu kecuali Abu Bakar. Ia langsung menerima Islam tanpa keraguan sedikit pun di dalam hatinya dan tanpa menunda-nundanya.” Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq RA lahir dua tahun setelah kelahiran Rasulullah SAW. Ayahnya bernama Abu Quhafah RA dan ibunya bernama Salma binti Sakhar (R.Anha). Nasabnya, baik dari ayah maupun ibunya, bertemu pada salah seorang kakek buyut Rasulullah SAW yang bernama Murrah. Pada masa jahiliah, namanya adalah “Abdu Rabbil Ka’bah”. Setelah ia masuk Islam, Rasulullah SAW memberinya nama “Abdullah”.

Arti dari “Abu Bakar” adalah tuan orang-orang yang mengerjakan shalat Tahajud pada sepertiga malam terakhir. Ketika memeluk Islam, Abu Bakar RA berusia 38 tahun. Abu Bakar RA adalah orang pertama dari kalangan laki-laki yang beriman kepada Rasulullah SAW. Banyak sahabat nabi seperti Thalhah, Utsman bin Affan, dan Zubair bin Awwam Radhiyallâhu ‘anhum yang merupakan Asyarah Mubasyarah (sepuluh orang yang dijamin masuk surga) masuk Islam berkat ajakannya.

Di dalam sebuah hadis syarif, Rasulullah SAW bersabda, “Setelah aku (meninggal), kalian ikutilah Abu Bakar dan Umar!” Semua itu merupakan isyarat bahwa yang akan menjadi khalifah setelah Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam wafat adalah Sayidina Abu Bakar Radhiyallâhu ‘anhu.

Setelah Rasulullah SAW wafat, orang pertama yang membaiat Abu Bakar RA adalah Umar bin Khattab RA. Setelah itu, kaum muhajir lalu kaum ansar, selanjutnya seluruh umat Islam membaiatnya.

Setelah Sayidina Abu Bakar RA, orang yang paling utama dan mulia di antara manusia adalah Sayidina Umar bin Khattab RA. Sayidina Umar bin Khattab RA menjadi khalifah setelah Abu Bakar RA. Keutamaannya juga telah ditetapkan melalui ayat-ayat Al-Quran dan hadis. Surah Al-Anfal ayat 64 (Wahai Nabi (Muhammad), cukuplah Allah SWT (menjadi pelindung) bagi engkau dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.) diturunkan mengenai dirinya.

Rasulullah SAW bersabda, “Aku memiliki dua wazir di langit dan dua wazir di bumi. Dua wazirku di langit adalah Malaikat Jibril AS dan Malaikat Mikail AS, sedangkan dua wazirku di bumi adalah Abu Bakar dan Umar.” (HR Suyuthi, Al-Jâmi’us Shagîr) Beliau juga bersabda, “Seandainya seorang nabi akan diutus setelahku, dia pasti adalah Umar bin Khattab.” (Kanzul ‘Ummâl) Sayidina Umar bin Khattab RA lahir di Makkah empat puluh tahun sebelum Hijrah. Nasabnya terhubung dengan silsilah Rasulullah SAW melalui leluhurnya yang kesembilan, yaitu Ka’ab.

Rasulullah SAW pernah berkata mengenai dirinya, “Allah SWT telah menjadikan kebenaran atas lisan dan hati Umar. Dia adalah Al-Faruq.

Allah SWT memisahkan kebenaran dan kebatilan melalui dirinya.” Oleh karena itu, Sayidina Umar RA diberikan gelar “Al-Faruq”, yang artinya orang yang memisahkan kebenaran dan kebatilan.

Orang yang pertama kali membaiat Sayidina Abu Bakar RA adalah Sayidina Umar RA. Setelah itu, Umar RA selalu membantu khalifah dalam semua urusannya. Saat mendekati ajalnya, Sayidina Abu Bakar RA memanggil para sahabat terkemuka. Setelah bermusyawarah dengan mereka, dia menunjuk Umar RA sebagai penggantinya. Lalu, pada tahun ke-13 Hijriah, Sayidina Umar RA menjadi khalifah. Ia memerintah dengan adil selama sepuluh tahun, enam bulan, dan tujuh hari.

Sayidina Utsman RA pernah menjadi menantu Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam sebanyak dua kali. Oleh karena itu, ia diberi lakab ‘Dzunnurain’ yang artinya pemilik dua cahaya. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam menikahkan putrinya yang bernama Ruqayyah R.Anha dengan Sayidina Utsman RA. Setelah Ruqayyah R.Anha wafat, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam kembali menikahkan putrinya yang lain, Ummu Kultsum R.Anha, dengan Sayidina Utsman RA. Setelah Ummu Kultsum R.Anha wafat, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam berkata, “Seandainya aku memiliki putri yang ketiga, niscaya aku juga akan menikahkannya denganmu.” Suatu hari, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam melihat Sayidina Utsman RA seraya berkata, “Banyak masalah dan musibah yang akan menimpamu setelah aku tiada.” Sayidina Utsman Radhiyallâhu ‘anhu bertanya, “Kalau begitu, apa yang harus kulakukan, wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW pun menjawab, “Bersabarlah, wahai Utsman! Bersabarlah sampai kau bertemu denganku dan Rabbmu meridhaimu!” Sayidina Utsman RA melanjutkan kekhalifahan selama dua belas tahun setelah Sayidina Umar RA. Ia mati syahid karena dibunuh ketika sedang membaca Al-Quranul Karim.

Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kecintaan terhadap empat orang mulia tidak akan berkumpul di hati seorang munafik. Hanya orang-orang beriman yang mencintai empat orang mulia itu. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali (Radhiyallâhu ‘anhum).” (Kanzul ‘Ummâl) Ketika masih anak-anak, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam menjadi yatim piatu setelah kehilangan ayah dan ibunya. Kemudian, beliau tinggal di bawah asuhan kakeknya, Abdul Muthalib. Setelah kakeknya wafat, beliau tinggal bersama pamannya, Abu Thalib. Karena itulah, beliau membawa Ali bin Abu Thalib RA yang masih kecil ke rumahnya, membesarkannya, dan mendidiknya.

Saat kenabian diberikan kepada Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam, Sayidah Khadijah Radhiyallâhu ‘anhâ menjadi orang pertama yang beriman kepadanya lalu mengerjakan shalat bersamanya. Satu hari setelahnya, Sayidina Ali RA juga menerima agama Islam ketika mendekati usia balig (dewasa).

Setelah Sayidina Utsman RA, orang yang paling mulia dan utama di antara manusia adalah Sayidina Ali Radhiyallâhu ‘anhu. Sayidina Ali RA menjadi khalifah setelah Sayidina Utsman RA. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai dirinya, “Orang munafik tidak akan mencintai Ali dan orang mukmin tidak akan membenci dirinya.” (Imam Suyuthi, Jam’ul Jawâmi) Rasulullah SAW menikahkan putri yang paling dicintainya, Sayidah Fatimah Az-Zahra Radhiyallâhu ‘anhâ, dengan Sayidina Ali RA. Kemudian, mereka dikaruniakan putra-putri yang bernama Hasan, Husein, Muhsin, Zainab Al-Kubra, dan Ummu Kultsum Radhiyallâhu ‘anhum. Namun, atas kehendak Ilahi, Muhsin wafat saat masih kecil.

Daftar Isi

Daftar Isi
Mukaddimah
Tahun Kesebelas Hijriah (632 M)
Khalifah Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq RA
Setelah Wafatnya Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi Wa Sallam
Sayidina Abu Bakar Ra Menjadi Khalifah
Dikirimnya Abu Ubaidah Ra Kepada Sayidina Ali Ra
Sayidina Ali Ra Membaiat Sayidina Abu Bakar Ra
Pembaiatan Secara Umum Dan Khutbah Pertama Sayidina Abu Bakar Ra
Pengurusan Dan Pemakaman Jenazah Rasulullah Saw
Kebutuhan Khalifah Pertama Sayidina Abu Bakar Ra Ditanggung Oleh Baitulmal
Dikirimnya Usamah Ra Beserta Pasukan Islam Ke Syam
Upaya Melawan Kemurtadan
Awal Pertempuran Dengan Orang-Orang Murtad
Keinginan Sayidina Ali Ra Agar Khalifah Abu Bakar Ra Tetap Tinggal Di Madinah
Peristiwa Thulaihah Dan Salma
Peristiwa Malik
Wafatnya Ummu Aiman Dan Sayidah Fatimah Radhiyallâhu ‘Anhumâ
Wafatnya Abdullah Bin Abu Bakar Ra
Pertempuran Yamamah
Pengumpulan Al-Quranul Karim
Peristiwa Bahrain
Kondisi Oman, Mahra, Dan Yaman
Tahun Kedua Belas Hijriah (633 M)
Perang Irak
Pertempuran Walaja Dan Ullais
Penaklukan Hirah
Penaklukan Anbar
Penaklukan Ainut Tamr
Penaklukan Daumatul Jandal
Peristiwa Irak Terakhir
Tahun Ketiga Belas Hijriah (634 M)
Datangnya Khalid Bin Walid Ra Dari Irak Ke Syam
Perang Yarmuk
Masuk Islamnya Jenderal Byzantium
Peristiwa Fihl
Wafatnya Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq Ra
Surat Wasiat Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallâhu ‘Anhu
Keluarga Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallâhu ‘Anhu
Keutamaan Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallâhu ‘Anhu
Kekhalifahan Sayidina Umar Al-Faruq Radhiyallâhu ‘Anhu
Tahun Keempat Belas Hijriah (634 M)
Pengangkatan Sayidina Umar Ra Sebagai Khalifah
Surat Wasiat Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra
Perang Al-Jisr (Perang Jembatan)
Kepemimpinan Sa’Ad Bin Abi Waqqash Ra Sebagai Komandan Perang
Berbagai Peristiwa Yang Terjadi
Keberangkatan Pasukan Sa’Ad Bin Abi Waqqash Ra Ke Qadisiyah
Rangkuman
Penaklukan Syam
Penaklukan Yordania
Perang Irak
Pengangkatan Rustam Sebagai Komandan Pasukan
Utusan Kaum Muslim Yang Pergi Ke Madain
Pergerakan Rustam Ke Qadisiyah
Pertempuran Qadisiyah
Penaklukan Ubullah
Pelaksanaan Shalat Tarawih Secara Berjamaah
Tahun Kelima Belas Hijriah (636 M)
Beberapa Peristiwa Di Syam
Penetapan Gaji
Beberapa Peristiwa Di Irak
Pengepungan Madain
Tahun Keenam Belas Hijriah (637 M)
Penaklukkan Madain
Penaklukan Tikrit, Mosul, Dan Niniwe
Peristiwa Jalula, Penaklukan Hulwan Dan Masabadzan
Beberapa Peristiwa Lainnya
Tahun Ketujuh Belas Hijriah (638 M)
Berdirinya Kota Kufah Dan Basrah
Penaklukan Al-Jazirah Dan Armenia
Pertempuran Di Wilayah Basrah
Peperangan Bahrain Dan Beberapa Hal Tentang Basrah
Penaklukan Ramhormoz, Tustar, Dan Penawanan Hurmuzan
Penaklukan Shush Dan Jundishapur
Tahun Kedelapan Belas Hijriah (639 M)
Munculnya Paceklik Dan Wabah Penyakit
Tahun Kesembilan Belas Hijriah (640 M)
Kesimpulan
Penaklukan Mesir
Tahun Kedua Puluh Hijriah (641 M)
Penaklukan Iskandariyah
Berbagai Peristiwa Lainnya
Peristiwa-Peristiwa Lain Di Irak
Peristiwa-Peristiwa Yang Terjadi Pada Tahun Kedua Puluh Satu Hijriah (642 M)
Penaklukan Hamadan Dan Isfahan
Berbagai Peristiwa Lainnya
Tahun Kedua Puluh Dua Hijriah (642-643 M)
Sebagian Peristiwa Di Hamadan
Penaklukan Qazwin Dan Zanjan
Penaklukan Ray, Qumis, Jurjan, Dan Tabaristan
Penaklukan Azerbaijan, Kota Zor, Dan Darband
Penaklukan Wilayah-Wilayah Di Iran
Penaklukan Khurasan
Tahun Kedua Puluh Tiga Hijriah (644 M)
Penaklukan-Penaklukan Yang Diraih
Peristiwa-Peristiwa Yang Terjadi Pada Masa Kekhalifahan Sayidina Umar Ra
Wafatnya Sayidina Umar Ra
Putra-Putri Sayidina Umar Ra
Perkataan Terakhir Tentang Sayidina Umar Ra
Sayidina Utsman Dzunnurain Ra
Tahun Kedua Puluh Empat Hijriah (645 M)
Dipilihnya Sayidina Utsman Ra Sebagai Khalifah
Awal Kekhalifahan Sayidina Utsman Ra
Tahun Kedua Puluh Lima Hijriah (646 M)
Penaklukan Afrika
Tahun Kedua Puluh Enam Hijriah (647 M)
Penaklukan Andalusia
Tahun Kedua Puluh Tujuh Dan Dua Puluh Delapan Hijriah (648-649 M)
Penaklukan Siprus
Tahun Kedua Puluh Sembilan Hijriah (650 M)
Khalifah Utsman Ra Menunaikan Ibadah Haji
Tahun Ketiga Puluh Hijriah (651 M)
Pemberhentian Walid Dari Gubernur Kufah
Pengangkatan Said Sebagai Gubernur Kufah
Penyalinan Mushaf Al-Quranul Karim
Sebagian Peristiwa
Munculnya Ibnu Saba’
Peristiwa-Peristiwa Di Iran
Tahun Ketiga Puluh Satu Hijriah (652 M)
Peperangan Laut
Wafatnya Sebagian Tokoh Terkemuka
Tahun Ketiga Puluh Dua Hijriah (653 M)
Sebagian Peperangan
Tahun Ketiga Puluh Tiga Dan Tiga Puluh Empat Hijriah (654-655 M)
Keluhan Masyarakat Tentang Para Pemimpin
Berkumpulnya Para Gubernur Di Madinah
Pemberhentian Gubernur Kufah Sa’Id Bin Ash Ra
Munculnya Penyebab Pemberontakan
Tahun Ketiga Puluh Lima Hijriah (656 M)
Pengepungan Kekhalifahan
Mati Syahidnya Sayidina Utsman Ra
Nasab, Anak, Dan Istri Sayidina Utsman Ra
Sebagian Sifat Dan Keutamaan Sayidina Utsman Ra
Pemakaman Sayidina Utsman Ra
Rangkuman
Kekhalifahan Sayidina Ali Ra
Tahun Ketiga Puluh Lima Hijriah (M. 655/656)
Dipilihnya Sayidina Ali Ra Menjadi Khalifah
Wafatnya Salman Al-Farisi Radhiyallâhu ‘Anhu
Tahun Ketiga Puluh Enam Hijriah (M. 656/657)
Wafatnya Hudzaifah Bin Yaman Ra
Pengutusan Gubernur Ke Wilayah-Wilayah
Peristiwa Jamal
Kedatangan Ashabul Jamal Ke Basrah
Kedatangan Sayidina Ali Ra Ke Basrah
Perang Jamal
Ibnu Saudah Berulah
Kehidupan Thalhah Bin Ubaidullah Ra
Kehidupan Zubair Bin Awwam Ra
Sebagian Orang Yang Wafat
Perjalanan Sayidina Ali Ra Dari Basrah Ke Kufah
Peristiwa-Peristiwa Di Iran
Penggantian Qais Bin Sa’Ad Dan Penunjukan Muhammad Bin Abu Bakar Sebagai Gubernur Mesir
Memihaknya Amr Bin Ash Ra Kepada Muawiyah Ra
Bergabungnya Ubaidullah Bin Umar Ra Ke Pihak Syam
Surat Yang Dikirim Muawiyah Ra Kepada Kaisar Byzantium
Kedatangan Jarir Bin Abdullah Al-Bajali Ke Syam
Oposisi Di Syam
Surat-Menyurat Muawiyah Ra Dengan Sebagian Sahabat Nabi R.Anhum
Persiapan Perang
Perang Shiffin
Tahun Ketiga Puluh Tujuh Hijriah (657/658 M)
Persiapan Arbitrase
Syuhada Perang Shiffin
Wafatnya Khabbab Ra
Kembali Dari Perang Shiffin
Munculnya Kelompok Khawarij
Tahun Ketiga Puluh Delapan Hijriah (658/659 M)
Invasi Militer Oleh Amr Bin Ash Ra
Berbagai Peristiwa Di Basrah
Beberapa Peristiwa Di Iran
Pemberontakan Kaum Khawarij
Wafatnya Sahl Dan Suhaib
Tahun Ketiga Puluh Sembilan Hijriah (659/660 M)
Operasi Militer Pasukan Syam
Sebagian Tokoh Yang Wafat
Tahun Keempat Puluh Hijriah (660/661 M)
Tercapainya Kesepakatan
Pengunduran Diri Abdullah Bin Abbas Ra
Terbunuhnya Sayidina Ali Al-Murtadha Ra
Kehidupan Sayidina Ali Ra
Ikhtisar
Kekhalifahan Sayidina Hasan Ra
Sebagian Tokoh Yang Wafat
Tahun Keempat Puluh Dua Hijriah (662/663 M)
Kesimpulan