Tampilkan di aplikasi

Bambu Spa, mematangkan konsep bisnis sebelum memilih jalur waralaba

Majalah Franchise Indonesia - Edisi 04/XI/2017
14 Maret 2018

Majalah Franchise Indonesia - Edisi 04/XI/2017

Konsep yang matang akan menentukan pondasi kuat lemahnya bisnis itu sendiri. / Foto : Istimewa

Franchise Indonesia
Disadari atau tidak, banyak yang terbius dengan nikmatnya bisnis waralaba karena bisa bergerak dengan modal orang lain atau investor. Pemilik bisnis cukup menyiapkan konsep bisnis dan menawarkannya dengan sistem waralaba.

Tetapi tanpa disadari, jika mengacu pada hal itu, maka bisa menjadi mala petaka bagi pemilik bisnis. Karena dalam bisnis waralaba, konsep bisnis dan sistem saja tidak cukup untuk menjamin bahwa bisnis itu benar-benar bisa bertahan lama. Konsep dan sistem tersebut harus benarbenar teruji oleh waktu. Setidaknya ia telah beroperasi dalam waktu 5 tahun baru bisa di waralabakan.

Hal yang sulit untuk mengembangkan waralaba adalah bagaimana mengembangkan bisnis secara berkesinambungan, dan membentuk team manajemen yang tangguh yang teruji waktu. “Karena akan banyak hal-hal tidak terduga yang akan kita temukan.

Team Manajemen yang tangguh sangat menentukan apakah bisnis dapat berumur panjang atau pendek. Terutama pada proses marketing terkait upaya menarik calon mitra,” kata Trisya Suherman. Bagi Trisya, setiap bisnis pasti mengalami kesulitan pada awal mengembangkannya dan tidak serta-merta sukses begitu saja. “Kuncinya adalah fokus terhadap apa yang menjadi tujuan dan dalam menjalankannya harus benar-benar mengerahkan waktu, tenaga dan pikiran.

Tidak boleh setengah-setengah,” terang wanita yang akrab disapa Icha itu. Bambu Spa, pertama berdiri tahun 2008, dan baru ditawarkan secara waralaba di tahun keempat yaitu 2012. Awalnya bisnis ini tidak direncanakan untuk waralaba. Tetapi seiring pangsa pasar yang besar terutama pada wanita yang semakin sadar akan pentingnya perawatan tubuh dan banyak pelanggan yang tertarik untuk bergabung, barulah bisnis ini diwaralabakan.
Majalah Franchise Indonesia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI