Tampilkan di aplikasi

Tim suporter sekolah

Majalah Hai - Edisi 36/2016
5 September 2016

Majalah Hai - Edisi 36/2016

Senjata mereka adalah yel-yel, bendera, koreografi dan suara yang antikendor. Dari Tribun, para suporter selalu sukses bikin semangat pemain dan bikin suasana jadi membara. Nonton pertandingan jadi seberkesan kencan, bro!

Hai
Coba bayangin deh, lo makan gado-gado tapi nggak pake bumbu kacang. Aneh banget kan?! Dalam gado-gado, sayur dan bumbu kacang itu benerbener saling melengkapi. Salah satu nggak ada, maka gado-gado nggak bakal jadi. Sama persis kayak nonton pertandingan olahraga antar sekolah. Untuk ngerasain pertandingan yang utuh nggak cuma harus ada tim yang tanding di lapangan, tetapi juga tim suporter di Tribun.

Pada periode 21-27 Agustus lalu, HAI beberapa kali mampir ke Developmental Basketball League (DBL) 2016 Jakarta. Di kompetisi basket antar pelajar SMA se-Jakarta itu HAI makin ngebuktiin kalau tanpa suporter, pertandingan nggak ada gregetnya! Bahkan ada, lho, sebagian temen kita yang datang ke pertandingan cuma biar ngeliat suporternya. Kalau udah gitu, kunjungan dia ke lapangan tuh jadi menonton penonton. Hehe. Apalagi nggak sedikit tuh ada cewek cakep yang ikut lompat-lompat sambil menyanyikan yel-yel. Nggak cuma bikin seger mata, tapi juga bikin baper hati. Hehehe.

“Gimana pun, kehadiran suporter, tuh, membawa keseruan pertandingan,” kata Arvin Lourentino, siswa SMA Bhudaya 2 Jakarta yang sering dateng ke pertandingan cuma demi menyaksikan kehebohan penonton. Ya, betul banget. Soalnya, para tim suporter tuh nggak pernah setengah-setengah mendukung timnya. Segala tenaga dan kreativitas dikerahkan. Kita dengerin nih cerita Arvin. Demi mendukung tim basket putri dari sekolahnya, dia rela jadi koordinator angkatan. Di sekolah, empat hari sebelum timnya tanding, Arvin mengkomando temen-temennya untuk latihan. Dari mulai bikin yel-yel sepaket dengan gerakan-gerakan khasnya, bikin spanduk dukungan, dan nyiapin senar drum. “Kami sampai ngajak guru teater untuk ikut membimbing bikin yel-yel,”

kata cowok berkaca mata ini. Hingga pada Minggu (22/08), hari pertama timnya tanding, nggak kurang dari 120 temennya dari kelas X-XII datang ke GOR Soemantri Jakarta Selatan. Mereka semua berbaju hitam. Satu sesi tribun terisi penuh.
Majalah Hai di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI