Tampilkan di aplikasi

Danilla Riyadi

Majalah Hai - Edisi 03/2017
6 Maret 2017

Majalah Hai - Edisi 03/2017

Mulai dari musisi metal, indie pop, rock hingga dangdut, semuanya ada di situ. David pun mengakui, festival musik itu dilaksanakan sebagai ajang musisi-musisi arus pinggir untuk tampil dan memantapkan eksistensinya di kancah musik Tanah Air. / Foto : Hai

Hai
license.

Setiap band tentunya memiliki kesempatan untuk bisa bergabung dan menjadi bagian dari Demajors. Caranya nggak rumit, kok. Band tinggal mengirimkan karya mereka berupa demo dan akan langsung didengarkan oleh pihak Demajors.

“Ada saya dan David Tarigan, kita yang mengkoordinasi, mengecek dan mendengarkan materi atau demo band. Kami berdua yang memastikan hal apa yang kami lakukan untuk band itu,” akunya menjelaskan.

Anyway, Demajors memiliki caranya tersendiri, lho, dalam mengenalkan bandband yang mereka tangani. Selain memiliki gigs rutin bernama Pop Up yang diadakan seminggu sekali setiap hari Selasa di 365 Eco Bar, Kemang, Demajors juga punya channel radio online yang bisa didengarkan oleh siapa saja. Radio itu memutar lagu dari band-band arus pinggir berpotensi yang berasal dari lintas genre.

Yang lebih fenomenal lagi, belum lama ini, tepatnya pada 28-30 Oktober tahun lalu, Demajors dan promotor Dyandra mengadakan festival musik berskala nasional yang diwarnai oleh seratus band! Yap, Synchronize Festival! Mulai dari musisi metal, indie pop, rock hingga dangdut, semuanya ada di situ. David pun mengakui, festival musik itu dilaksanakan sebagai ajang musisi-musisi arus pinggir untuk tampil dan memantapkan eksistensinya di kancah musik Tanah Air.

Di era internet ini, jaya di markas sendirisendiri aja nggak cukup, band-band arus pinggir ini harus digaungkan oleh media alternatif di dunia maya yang siap mengulas karya mereka. Pasalnya, media mainstream kurang sesuai dengan pasar audience mereka.

Salah satu media alternatif yang gencar mendukung grup musik arus pinggir di skena musik lokal adalah Deathrockstar, yang resmi didirikan pada tahun 2002 oleh Eric Wirjanata dan temannya Marcel Thee dari grup musik Sajama Cut. Nama Deathrockstar sendiri diambil Eric dari judul lagu Thurston Moore, vokalisnya Sonic Youth, yang berjudul Elegy for All The Dead Rock Stars.
Majalah Hai di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI