Ketika dikuasai kaum Muslimin, Baitul Maqdis menjadi aman dan damai. Inilah salah satu bukti sejarah otentiknya.
Pembebasan Baitul Maqdis yang pertama kali oleh kaum Muslimin terjadi di bawah pimpinan Khalifah Umar bin Khattab RA. Tepatnya pada bulan Jumadil Ula – Jumadits Tsani tahun 16 H, atau bulan Juni-Juli tahun 637 M. Demikian ditulis oleh Utsman al-Tel dalam makalah di Jurnal Studi Baitul Maqdis (jilid 3 volume 2 tahun 2000), yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Peristiwa ini bukanlah sejarah biasa, tetapi peristiwa yang masih dan terus memiliki pengaruh hingga detik ini. Bahkan dianggap (dengan segala standar yang ada) sebagai titik perpindahan dan perubahan luar dan dalam di setiap sektor hubungan penduduk setempat dengan keyakinan mereka yang berbeda beda.
Masuknya Umar ke Baitul Maqdis terjadi pada awal musim panas. Ini merupakan awal dari era baru dan istimewa dari hubungan timbal balik antara generasi tiga agama samawi --Yahudi, Masihiyah/Nasraniyah, dan Islam-- yang sudah kuat mengakar.
Sebuah sikap bijaksana selaku pemimpin, kala itu ditunjukkan oleh Umar. Ada sebuah dokumen penting yang lahir kala itu, disebut sebagai al-‘Uhdah al-‘Umariyyah (Jaminan Umar).
