Tampilkan di aplikasi

Menguatkan aqidah dari pintu ke pintu (Ustadz Lalu Fadli Said)

Majalah Hidayatullah - Edisi 06/XXXV
1 Oktober 2023

Majalah Hidayatullah - Edisi 06/XXXV

Rubrik Serial Dai - Edisi Oktober 2023 / Foto : Redaksi Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Malam itu Ustadz Lalu Fadli Said diundang warga untuk menghadiri sebuah hajatan di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Biasanya tradisi di kampung itu jika ada hajatan selalu dimeriahkan dengan serakalan, yaitu melantunkan shalawat Nabi bersama-sama.

Fadli sapaan akrabnya ketika itu masih dalam tahap pendekatan kepada warga untuk memulai dakwah. Ia gencar bersilaturrahim, termasuk menghadiri hajatan warga agar bisa lebih mengenal kondisi masyarakat setempat.

Di tengah hajat, salah satu temannya yang memimpin shalawat terlihat kehausan, kemudian mengambil ceret yang telah disediakan dan menuangkan isinya ke dalam gelas, lalu meminumnya.
Tiba-tiba temannya memuntahkan air yang baru saja diteguknya. Sontak saja, kejadian itu membuat Fadli dan warga yang hadir kaget. Isi ceret yang dikira berisi teh manis, ternyata berisi minuman keras.

“Ketika itu saya marah besar kepada masyarakat, saya sampaikan bahwa jangan pernah ada lagi acara seperti ini yang disajikan tuak atau minuman keras. Kemudian mereka katakan, ini tradisi yang sudah lama Ustadz. Saya sampaikan haram hukumnya kita mempertahankan tradisi yang bertentangan dengan agama,” kisah Fadli kepada Suara Hidayatullah beberapa waktu lalu.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI