Tampilkan di aplikasi

Lesehan ala Jepang

Majalah Housing Estate - Edisi 152
13 Maret 2018

Majalah Housing Estate - Edisi 152

Ruang Makan. Set ruang ini berukuran sekitar 3 x 3 m2. Bagian tatami terdiri dari meja yang bisa dinaik-turunkan di bagian tengah dan laci-laci penyimpanan di bawahnya. / Foto : Housing Estate / Susilo

Housing Estate
Konsep lesehan atau duduk di lantai tanpa kursi atau bangku bisa menjadi alternatif penataan ruang yang sempit. Mengurangi pengadaan furnitur yang tampak berat dan besar bisa menghemat banyak tempat. Interior rumah tradisional Jepang yang menggunakan tatami untuk mengalasi lantai kayu pada ruang duduk atau ruang keluarga tanpa mebel persis konsep lesehan.

Tatami adalah sejenis tikar yang dibuat dari anyaman tanaman rumput (jerami) dan memiliki sedikit ketebalan sehingga empuk saat diduduki. Tatami cocok dengan tradisi budaya di Jepang yang tidak memakai alas kaki di dalam rumah dan duduk serta tidur langsung di atas lantai.

Mengintip sejarahnya, ruang yang ditutup dengan tatami bernama zashiki yang diterjemahkan sebagai ruang untuk duduk-duduk. Ukuran ruangnya disesuaikan dengan jumlah tatami yang bisa digelar dan disusun di dalamnya. Tipikalnya sekitar 4,5 tikar tatami dan susunannya tergantung fungsi ruang.

Sejatinya ruang tatami bisa difungsikan berganda, selain untuk duduk-duduk menjamu tamu, ruang berkumpul keluarga, juga bisa menjadi kamar tidur. Dalam perkembangannya, tatami banyak dimodifikasi dan menjadi istilah untuk konsep ruang lesehan secara umum tanpa harus memakai tikar tatami di dalamnya.
Majalah Housing Estate di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI