Tampilkan di aplikasi

Rumah menengah yang sudah miliaran rupiah

Majalah Housing Estate - Edisi 163
13 Maret 2018

Majalah Housing Estate - Edisi 163

Satu dekade lalu menyebut rumah seharga miliaran rupiah di proyek real estate, yang terbayang rumah menengah atas dan mewah. / Foto : Housing Estate / Susilo Waluyo

Housing Estate
Satu dekade lalu menyebut rumah seharga miliaran rupiah di proyek real estate, yang terbayang rumah menengah atas dan mewah. Tapi, sekarang rumah di bawah Rp2 miliar/unit itu sudah masuk kategori rumah menengah. Bahkan, di Jakarta rumah Rp1 miliar ke bawah terbilang rumah “warga paspasan”, dan karena itu sejak dua tahun lalu dibebaskan dari pajak bumi dan bangunan (PBB).

“Memang, rumah Rp1 miliaran (sekarang) sudah masuk kategori menengah,” kata Vivin Harsanto, Head of Advisory Jones LangLasalle (JLL) Indonesia, perusahaan konsultan properti asing di Jakarta, kepada HousingEstate awal Februari lalu.

Karena itu tidak heran kalau kini mulai banyak developer memasarkan rumah seharga Rp1–2 miliar ditambah sedikit yang Rp3 miliar atau lebih. “Karena sekarang hot spot properti itu di kisaran harga Rp800 juta-1,5 miliar. Saya tidak menyebutnya sebagai ekuilibrium baru tapi semata-mata karena shifting (peralihan) pasar,” jelasnya.

Penjelasannya, kalau dulu kebanyakan pemilik duit atau investor (yang paling berperan menggairahkan pasar itu) menyasar rumah menengah atas sebagai objek investasi, kini mereka beralih ke segmen menengah dan menengah bawah.

Bukan hanya karena pasar yang lesu sejak 2014 dan harga properti sudah terlanjur tinggi (over value) sepanjang 2010–2013, tapi juga karena perubahan demografi (yang makin didominasi berskala besar di berbagai kota di Indonesia.

“Pasar beralih dari segmen menengah atas ke menengah dan menengah bawah. Saat ini porsi penjualan properti menengah bawah mencapai hampir 60 persen, menengah 34 persen dan menengah atas (serta mewah) enam persen,” katanya.
Majalah Housing Estate di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI