Tampilkan di aplikasi

Pembangkit listrik mandiri di rumah

Majalah Housing Estate - Edisi 168
13 Agustus 2018

Majalah Housing Estate - Edisi 168

Dengan aplikasi panel surya sumber listrik di rumah bisa hibrid dari pembangkit sendiri dan PLN. / Foto : susilo

Housing Estate
Makin menipisnya stok bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara, meningkat pesatnya populasi dunia dan isu lingkungan yang makin kuat, membuat orang makin intens mencari sumber energi alternatif.

Salah satunya energi surya selain panas bumi, angin dan lain-lain. Sejumlah negara bahkan sudah mulai menjadikan energi surya sebagai substitusi listrik konvensional walaupun baru pada sebagian kecil area atau institusi.

Indonesia juga mau tak mau harus mengarah ke sana karena cadangan energi fosilnya yang minim. Bukan hanya untuk penggunaan di ruang dan institusi public, tapi juga rumah tangga. Beberapa perusahaan developer seperti Summarecon dan Alam Sutera sudah mulai menerapkannya pada rumah-rumah di satu dua klasternya. Rumah-rumah itu dilengkapi panel surya di atapnya untuk menangkap sinar matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik.

Memang, biayanya masih mahal, tapi seperti sejarah rangka baja ringan sebagai subsitusi kayu, pada akhirnya harganya akan terjangkau dan teknologinya kian praktis menyusul makin banyaknya rumah yang menggunakan.

Dulu prosesnya, panel surya yang dipasang di atap menangkap sinar matahari, mengolah dan menyimpannya di baterai sebelum bias digunakan sebagai listrik. Sistem ini disebut off grid.

Sekarang sinar matahari yang ditangkap panel surya bisa langsung dikonversi menjadi listrik dengan alat inverter, terkoneksi dan masuk ke jalur listrik PLN dan bisa langsung digunakan. Sistem ini disebut on grid atau lengkapnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) based on grid yang satu sistem dengan listrik PLN.

“Jadi siang hari kita bisa menggunakan listrik dari pembangkit sendiri di rumah. Kalau ada kelebihan (listrik), masuk ke saluran PLN sehingga bisa mengurangi penggunaan (tagihan) listrik PLN. Sistem on grid lebih praktis karena tidak harus dilengkapi perangkat baterai,” kata Bambang Sumaryo, Ketua Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap (PPLSA). Kualitas listrik dan cahayanya pada lampu sama dengan listrik PLN.
Majalah Housing Estate di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI