BSD City, Serpong, Tangerang (Banten), menjadi fenomena pengembangan township di Indonesia. Bukan hanya areanya yang luas mencakup ribuan hektar, konsep pengembangannya juga matang dan menarik. Perkembangannya bagus dengan inovasi-inovasi baru yang sejalan dengan tren dan kebutuhan masa kini.
Di usianya yang ke-30, proyek Sinar Mas Land (SML) itu semakin mature dan terintegrasi dengan dukungan beragam sarana transportasi, dan fasilitas yang semakin komplit. Selain hunian dengan semua fasilitas pendukungnya, di dalamnya tersedia juga beragam fasilitas untuk bisnis, jasa, dan gaya hidup (lifestyle).
Pusat konvensi, hotel, perkantoran, mal, lifestyle center, area komersial, rumah sakit, beberapa hipermarket, dan kampus, semuanya ada. Perusahaan dan institusi yang bergerak dalam pengembangan ICT (information communication technology) juga tumbuh di kota baru ini.
“Kami mengembangkan ekosistem digital. Kami fasilitasi perusahaan-perusahaan bidang ICT terutama startup masuk BSD. Ini untuk mendukung era industri 4,0 yang menjadi tren global,” kata Irvan Yasni, CEO Technology Business SML. Pengembangan BSD dirancang matang dan didukung infrastruktur memadai.
Kawasannya terkoneksi langsung dengan jalan tol Serpong-Ulujami-Pondok Pinang-Taman Mini di Jakarta dan dua stasiun, Rawabuntu dan Cisauk, yang dilalui kereta komuter Tanah Abang-Serpong dan Tanah Abang-Serpong-Parung Panjang-Maja. Selain itu ada juga bus Trans Jakarta BSD-Grogol (Jakarta Barat).
Nanti aksesnya semakin mudah karena ada tiga ruas tol baru yang terkoneksi dengan BSD. Yaitu, Serpong-JORR W2, JORR 2 Serpong-Kunciran-Bandara dan JORR 2 Serpong-Balaraja-Bandara. Karena itu kawasan ini sangat mudah diakses dari berbagai kawasan di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).
