Pembaca terhormat,
Sejumlah developer besar yang sebelumnya hanya memasarkan rumah-rumah tipe sedang dan besar untuk kalangan menengah atas, sejak 2019 mulai mengecilkan (minimize) tipe rumah yang dipasarkannya. Sebut saja Sinar Mas Land (SML) di BSD City, PT Sumarecon Agung Tbk di Summarecon Serpong, PT Paramount Land di Paramount Serpong, dan PT Jaya Real Property Tbk di Bintaro Jaya. Semua developer besar itu kebetulan berlokasi di Tangerang, Banten. Tapi bukan berarti developer di tempat lain tidak akan melakukan. Hanya persoalan waktu saja, kapan akan melansirnya.
Developer-developer besar di Tangerang melakukannya karena harga tanahnya sudah tinggi, antara Rp10 juta hingga Rp15 juta per m2 atau bahkan lebih. Mereka paham betul bahwa sekarang pasar rumah bergeser dari sebelumnya didominasi konsumen investor ke konsumen pemakai akhir (end user). Persoalannya, end user yang sesuai dengan segmen pasar mereka selama ini sangat terbatas yang mampu membeli rumah Rp1,5 miliar ke atas. Pasar yang gemuk di kisaran Rp800 jutaan hingga Rp1,2 miliaran. Maka, solusinya agar bisa memenuhi kebutuhan mereka, developer mengecilkan tipe rumah baik bangunan maupun kavelingnya.
SML di BSD City misalnya, melansir klaster Fleekhouz berisi rumah-rumah tipe 40 di atas kaveling 4x10. Rumah dijual fully furnished mulai dari Rp800 jutaan/ unit. Dalam waktu singkat sold out. Disusul rumah kompak berikutnya di klaster Imajihouz yang juga laku keras. Terbaru SML melansir klaster besar Tabebuya (10,5 ha) yang dalam waktu singkat pemasarannya sudah memasuki tahap tiga.
Summarecon Agung di distrik Symphonia, Summarecon Serpong, memasarkan rumah dengan kaveling 5x10,5 seharga mulai dari Rp900 jutaan. PT Jaya Real Property Tbk setali tiga uang di Bintaro Jaya. Hanya kavelingnya masih 6 x 10. Bangunannya saja yang dikecilkan, 33 m2. Awalnya dibandrol Rp800 jutaan, belakangan sudah Rp900 jutaan.
Tren mengecilkan tipe ini akan kian marak selama konsumen yang membeli rumah untuk investasi (investor) belum tertarik lagi menanamkan uang di properti. Tren ini menguntungkan konsumen akhir. Mereka yang kemampuan belinya baru Rp800-Rp900 jutaan yang tidak mampu membeli rumah di perumahan berfasilitas superlengkap seperti Bintaro Jaya, BSD City, atau Summarecon Serpong, sekarang bisa membelinya. Atas dasar itu kami mengangkat fenomena developer besar giat memasarkan rumah kecil ini sebagai tema Liputan Utama edisi Maret 2020.
Liputan lain yang menarik adalah keniscayaan digital marketing di bisnis properti. Digital marketing esensinya sama dengan pemasaran konvensional, memperkenalkan produk dan meyakinkan konsumen dengan berbagai strategi untuk menggunakannya. Bedanya, pemasaran konvensional dilakukan secara manual atau lewat pertemuan langsung (offline), sedangkan digital marketing melalui media digital atau secara online. Mulai dari website, social media, iklan PPC (pay per click), online advertising, email, sampai SEO (search engine optimization). Selengkapnya baca di rubrik Tren Properti.
Di rubrik Tamu Kita kami menampilkan Robert Yapari, bos Trivo Group, yang dalam lima tahun terakhir mengembangkan tiga superblok: Tangerang City (TangCity) di Jl Jend. Sudirman, Kota Tangerang (Banten), Sakura Garden di Jl Bina Marga, Cipayung, Jakarta Timur, dan Metro Stater di Jl Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Kisah mendapatkan tanah untuk ketiga proyek itu cukup menarik. Simak artikelnya yang dikemas dalam format wawancara.
Kami juga menampilkan sosok Pahala Nugraha Mansury, direktur utama baru Bank Tabungan Negara (BTN). Mantan dirut Garuda dan direktur keuangan Pertamina ini akan menjadikan BTN sebagai bank tabungan sesuai dengan namanya. Karena itu perbaikan sistem terus dilakukan dengan meningkatkan pengembangan perbankan digital, yang akan memudahkan kaum milenial yang sangat tech minded menjadi nasabahnya.
Masih banyak rubrik lain yang menarik. Seperti rubrik Homeloan yang membahas tentang pembiayaan syariah yang makin seksi. Lalu di rubrik Rancang Bangun yang membahas tentang pengembangan vila mewah di lahan terbatas, tips aman membeli rumah berlabel syariah, dan lain-lain.
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan bahwa per 1 Februari 2020 kami menempati kantor baru di komplek ruko Altia Blok AB 03, Jl Graha Raya, Bintaro Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Lokasi kantor kami hanya 300 m dari pintu tol Parigi di ruas tol Kunciran- Serpong, yang merupakan bagian dari tol JORR II yang melingkari Jakarta dari Bandara SoekarnoHatta-Serpong-Cinere-Jagorawi-Cibitung-Cilincing. Semoga kantor baru ini memberikan semangat baru kami dalam menghadapi berbagai tantangan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Selamat membaca.