Tampilkan di aplikasi

Rumah seken Serpong segera beli saat pandemi

Majalah Housing Estate - Edisi 190
16 Juni 2020

Majalah Housing Estate - Edisi 190

Rumah Seken / Foto : Susilo

Housing Estate
Serpong di Tangerang, Provinsi Banten, kerap dijadikan tolok ukur kualitas pengembangan real estate di Indonesia. Banyak kota baru untuk kalangan menengah atas yang dikembangkan di kawasan. Semuanya menjadi favorit konsumen terutama konsumen investor. Delapan sampai Sembilan tahun lalu, saking favoritnya, harga produk properti di berbagai real estate di Serpong pernah mengalami kenaikan harga yang melompatlompat karena konsumen tergiur keuntungan besar dalam waktu singkat dari prospek peningkatan nilainya.

Namun, seiring pelemahan bisnis properti sejak tahun 2015-2016, harga properti di Serpong pun stagnan atau bahkan menurun sampai sekarang. Suplai berlimpah, banyak investor ingin melepas koleksi propertinya, dan harga rata-rata propertinya turun. Stagnasi harga itu makin parah dengan datangnya pandemi Covid 19 sejak kwartal pertama tahun ini. Makin banyak lagi kolektor yang ingin melepas propertinya supaya tidak makin merugi.

Menurut Ben Wisesa, Broker Properti dari Ray White Serpong, penurunan harga untuk properti seken di wilayah Serpong sudah mulai terjadi sejak beberapa waktu lalu. Terkait wabah Covid-19, ada kecenderungan penawaran harga lebih turun lagi tapi di sisi lain calon konsumen belum tertarik untuk membeli.

“Yang telepon dan WA setiap hari tetap banyak, tapi belum ada yang take action. Kayaknya pada nunggu wabah ini berakhir. Selama dua bulan ini penjualan rumah seken drop 70-an persen. Yang masih normal transaksi sewa. Secara umum faktor wabah ini belum kelihatan polanya akan seperti apa. Tapi, kalau sekarang ada yang mau jual pasti harus jual rugi karena calon buyer-nya jarang banget,” katanya.

Tak ada lagi investor Ia menyatakan, pasar rumah seken dan baru (primary) saling melengkapi. Rumah Rumah Seken Rumah seken BSD jl Ambon baru yang ditawarkan developer umumnya inden hingga tiga tahun, dan rata-rata dibeli pemilik uang yang ingin membiakkan duitnya dengan mengoleksi properti dalam jangka panjang.
Majalah Housing Estate di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI