Pembaca terhormat, Pertengahan Agustus lalu kami bertamu ke salah satu developer yang hobinya bekerjasama. Bentuk kerjasamanya ada yang patungan modal dengan sejumlah pengusaha untuk menggarap satu proyek (joint venture), kerjasama operasi (KSO) dengan pemilik tanah, dan lain-lain. Ia bersyukur dengan cara itu bisnisnya bisa berkembang, tidak punya utang, dan tahan banting. Buktinya pada saat pandemi Covid 19 seperti sekarang, ia cukup tenang menghadapinya.
Meskipun penjualannya turun, ia tidak melakukan pemotongan gaji karyawan, apalagi pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan, sebaliknya ia memperkuat timnya dengan orang-orang yang melek teknologi untuk mendukung digital marketingnya. Ia sekarang malah menyiapkan tiga proyek baru, masing-masing di Bogor, Depok, dan Karawang. Jika ketiga proyek tersebut berjalan, tahun depan pasca pandemi berarti ada 10 proyek yang dipasarkannya.
Proyek-proyek anyar yang di-launching saat pemerintah melaksanakan era peradaban baru (new normal) ini juga banyak yang hasil kerjasama. Contoh, Podomoro City Tenjo (650 ha) adalah kerjasama antara Agung Podomoro Land dan PT Mitra Abadi Utama sebagai land lord. Hal yang kurang lebih sama juga dilakukan di Adhi City Sentul.
Proyek seluas 120 ha ini adalah hasil kerjasama antara Adhi Commuter Properti dengan PT PT Sigmaeltra Propertindo, The Sanctuary Collection (45 ha) kerjasama PT Cipta Harmoni Lestari dengan dua developer terkemuka dari Singapura, Perennial Real Estate dan CNOC Realty, Dasaian Residence (27,7 ha) hasil kerjasama Swancity dengan Mitsubishi Estate Residence, Cibinong New City hasil kerjasama Winer Group dengan Sapta Group. Selanjutnya proyek-proyek baru di era new normal ini kami paparkan di rubrik Liputan Utama edisi September 2020 ini.
Pada bagian lain dari Liputan Utama kali ini kami juga mengulas tentang tren jual rumah mungil fully furnished di kaveling sempit yang mendapatkan sambutan hangat masyarakat. Sinar Mas Land sudah berhasil menjual tujuh klaster. Sebanyak 2,000 unit lebih ludes hanya dalam beberapa bulan saja. Harga rumahnya paling rendah Rp800 jutaan. Jika rata-rata Rp1 miliar, maka marketing sales-nya Rp2 triliun lebih telah dikantongi. Wooow! Sebagai pelengkap Liputan Utama, kami ketengahkan tentang tips agar masyarakat, khususnya para milenial bisa membeli rumah. Sementara untuk pembiayaannya di rubrik Homeloan kami bahas tentang KPR dari bank-bank syariah yang kini marginnya kian menarik dan periode pembiayaannya panjang, sampai 25 tahun. Sangat menarik untuk dipertimbangkan.
Kemudian bagi Anda yang ingin berinvestasi membeli properti di luar negeri, kami memaparkan tentang begitu amannya membeli property di Australia, karena konsumen membeli rumah/apartemen inden cukup bayar 10 persen saja dulu, sisanya yang 90 persen dibayarkan setelah properti berikut sertifikatnya jadi. Coba di Indonesia juga begini, pasti tidak ada konsumen yang dirugikan para pengembang. Sesuai tren work from home (WFH) selama pandemic yang marak dilakukan para pekerja belakangan ini, para developer juga mulai meresponnya dengan menawarkan rumah yang ada ruang kerjanya.
Kami membahasnya di rubrik Inspirasi. Sebagai pemanis edisi ini kami sajikan dua artikel hiburan. Pertama, liputan tentang turnamen golf HIMPERRA Cub yang berlangsung di Royal Sentul Highland, Sentul City, Bogor, dimana majalah HousingEstate menjadi media partnernya. Kedua, liputan tentang jalan-jalan ke sejumlah tempat wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang makin populer. Salah satunya kawan Gunung Ijen yang terkenal dengan blue fire-nya (api biru). Di dunia blue fire hanya ada dua, dan di kawah Ijen ini yang terbaik. Di luar artikel-artikel itu tentu masih banyak artikel lain yang tidak kalah menariknya. Seperti Info Produk, Info Bahan bangunan, dan Rancang Bangun. Selamat membaca