Tampilkan di aplikasi

Perumahan menggeliat, yang lain masih istirahat

Majalah Housing Estate - Edisi 193
24 September 2020

Majalah Housing Estate - Edisi 193

Permata Mutiara Maja / Foto : Susilo

Housing Estate
Semula pasar properti termasuk subsektor perumahan tapak (landed residential) diprediksi tetap lesu sampai akhir tahun ini, setelah kian terpuruk akibat pandemi Covid-19. Tapi, Indonesia Property Watch (IPW) mencatat, kenyataannya tidak demikian. Pasar perumahan di wilayah Banten misalnya, pada triwulan kedua tahun ini (Q2-2020) mengalami lonjakan signifikan dibanding Q1.

“Nilai penjualan rumah tapak di Banten melonjak 116,3 persen (qtq) dari Rp391 miliaran (Q1) menjadi Rp847 miliaran (Q2). Beberapa proyek mengalami lonjakan penjualan, yang lain tetap menurun,” kata Ali Tranghanda, CEO IPW, dalam rilisnya kepada HousingEstate di Jakarta medio Juli lalu. Ia menambahkan, proyek-proyek dari brand yang sudah kuat relatif mengalami kenaikan penjualan dengan angka bervariasi. Survei dilakukan terhadap 40 pengembang di Cilegon, Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

Kenaikan tertinggi terjadi di tiga wilayah Tangerang itu (158,5 persen), sedangkan di Serang hanya naik tipis (3,2 persen), dan di Cilegon masih anjlok 43 persen. Yang paling besar kenaikan penjualannya rumah seharga di atas Rp1 miliar (164,5 persen), diikuti segmen rumah seharga di bawah Rp300 juta (153,9 persen), rumah seharga Rp300–500 juta (119,6 persen), dan rumah seharga Rp500 juta-1 miliar (41,8 persen).

“Terjadi pergeseran. Segmen menengah bawah dan menengah atas mengalami pergerakan signifikan, segmen menengah tidak terlalu besar pergerakannya,” ujar Ali.
Majalah Housing Estate di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI