Tampilkan di aplikasi

Agar kereta tak lagi terlambat

Majalah Infokomputer - Edisi 6/2017
17 Juli 2017

Majalah Infokomputer - Edisi 6/2017

Teknologi iot memungkinkan perjalanan kereta api yang andal dan memiliki utilisasi tinggi. / Foto : Dok. siemen

Infokomputer
Dengan sepeda motor menderu, pria tersebut melaju. Tujuannya adalah stasiun kereta, untuk menjemput sahabat karib yang lama tak bersua. Lampu merah ia terjang, meski membuat pak polisi datang menghadang. Namun ia tidak peduli. Waktu seperti tak mau menunggu, karena kereta akan datang pukul satu.

Akhirnya ia sampai stasiun pukul setengah dua, namun tak ada kereta di sepenglihatan mata. Ia itu pun bertanya kepada penjaga, kereta datang pukul berapa. “Biasanya, kereta terlambat dua jam sudah biasa,” jawab penjaga.
Cerita di atas merupakan nukilan lagu Iwan Fals berjudul “Kereta Tiba Pukul Berapa”.

Melalui lagu keluaran tahun 1983 tersebut, Iwan Fals berhasil menangkap kondisi perkeretaapian kala itu: kereta yang selalu datang terlambat. Untungnya, saat ini jadwal kedatangan kereta sudah jauh membaik. Setidaknya jika mengacu pada musim Lebaran kemarin, rata-rata keterlambatan kedatangan kereta api cuma sekitar sepuluh menit.

Sebenarnya, melesetnya jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta tidak cuma merugikan konsumen. Operator kereta api juga mengalami kerugian karena biaya operasional yang meningkat. Di luar negeri, operator kereta api bisa dikenai denda bahkan pencabutan izin operasi jika gagal datang tepat waktu. Karena itu, mewujudkan kereta api yang selalu tepat waktu adalah impian semua operator kereta api.
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI