Tampilkan di aplikasi

Ada hacker di krisis Qatar

Majalah Infokomputer - Edisi 7/2017
17 Juli 2017

Majalah Infokomputer - Edisi 7/2017

Sekelompok hacker berhasil menanamkan berita bohong di kantor berita resmi Pemerintahan Qatar.

Infokomputer
Semenanjung Arab mengalami krisis politik serius setelah sekelompok negara memutus hubungan diplomatik dengan Pemerintah Qatar. Negaranegara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir melakukan langkah tersebut karena menganggap Qatar telah mendukung kelompok teroris dan condong ke Iran.

Tensi antara Pemerintah Qatar dan Arab Saudi memang sudah memanas dalam beberapa tahun terakhir. Namun tensi kian meninggi setelah pada tanggal 24 Mei 2017, stasiun televisi milik Pemerintah Qatar, QNA, menulis berita yang memancing kemarahan negara tetangga.

Pemberitaan tersebut berisi ucapan pemimpin Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al Thani, yang mengungkapkan kalimat yang pro-Iran. Ucapan tersebut memancing kontroversi karena Qatar adalah bagian dari aliansi beberapa negara yang secara politik berlawanan dengan Iran (seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab).

Karena datang dari stasiun resmi milik Pemerintah Qatar, berita itu pun dianggap suara resmi Pemerintah Qatar sehingga langsung memancing kemarahan negara anggota aliansi. Masalahnya, Emir Qatar sebenarnya tidak pernah mengucapkan hal itu. Berita tersebut adalah karangan sekelompok hacker yang berhasil membajak sistem TI di QNA.

Tidak tanggung-tanggung, hacker menguasai seluruh sistem IT QNA, mulai dari web-server, CMS, sampai akun media sosial QNA. Karena berhasil menguasai penuh, hacker pun memanfaatkan semua kanal informasi QNA untuk menyebarkan berita bohong.
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI