Tampilkan di aplikasi

Melawan dominasi Google Maps

Majalah Infokomputer - Edisi 7/2017
17 Juli 2017

Majalah Infokomputer - Edisi 7/2017

Google Maps mendominasi industri peta digital. Namun seiring kian menariknya industri tersebut, para pesaingpun mulai bermunculan / Foto : Prasit Radphan/ Thinkstock

Infokomputer
Setelah Larry Page dipaksa turun dari posisinya sebagai pemimpin Google, ia memiliki banyak waktu untuk menyalurkan obsesinya. Salah satunya adalah mengemudikan mobil sambil memotret jalanan di sekelilingnya. Dari kebiasaan Larry Page tersebut, muncullah ide memasukkan fasilitas Street View di dalam Google Maps.

Berkat Street View dan beragam kemampuan lainnya, Google Maps pun menjadi peta digital paling populer saat ini. Seperti ditulis The Economist, Google Maps sudah digunakan satu miliar pengguna setiap bulannya. Dengan jumlah pengguna sebesar itu, Google pun dengan mudah melakukan langkah monetizing layanan ini.

Yang utama adalah menerapkan sistem lisensi bagi perusahaan yang memanfaatkan Google Maps. Cara lainnya adalah menjadikan Maps sebagai etalase pemasang iklan. Contohnya, Google Oers yang menampilkan iklan terkait lokasi pengguna, atau Sponsored Map Icon yang memungkinkan sebuah perusahaan memasang logo di Google Maps. Google diperkirakan meraup US$1,4 miliar dari Google Maps pada tahun ini.

Akan tetapi, peluang lebih besar akan terbuka ketika dunia menyambut era driverless car. Karena mobil tanpa sopir ini membutuhkan peta yang bisa dibaca sistem mobil, peran peta digital seperti Google Maps makin krusial lagi. Goldman Sachs memperkirakan, pasar peta digital akan mencapai US$2,2 miliar di tahun 2020 dan melejit ke angka US$24,5 miliar di tahun 2030.
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI