Tampilkan di aplikasi

Akhir sebuah era bagi Yahoo

Majalah Infokomputer - Edisi 7/2017
17 Juli 2017

Majalah Infokomputer - Edisi 7/2017

Pernah menjadi raja di era 1990-an dan 2000-an, Yahoo harus mengakhiri masa kejayaannya saat memasuki era 2010-an. / Foto : JD Hancock/Flickr

Infokomputer
Pada tahun 2008, Yahoo menolak pinangan bernilai spektakuler, US$44,6 miliar, dari Microsoft yang saat itu ingin bersaing dengan Google. Tidak sampai sepuluh tahun kemudian, Yahoo merampungkan proses pembelian oleh Verizon dengan harga hanya sepersepuluhnya, yakni US$4,48 miliar.

Sebesar itulah harga yang harus “dibayar” Yahoo atas kegagalan berinovasi dan berkompetisi dengan Google dan Facebook. Mulai hari Selasa, 13 Juni 2017, Yahoo tidak lagi bergerak sebagai perusahaan independen. Kepemilikan mereka telah diakuisisi sepenuhnya oleh Verizon, perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat.

Aset-aset Yahoo pun akan digabungkan dengan sesama pionir internet tahun 1990- an, AOL, di bawah bendera Oath. Oath merupakan perusahaan anyar yang dibentuk Verizon untuk menggabungkan sekitar 50 merek bisnis media dan teknologi yang sebelumnya dikelola oleh Yahoo dan AOL.

Beberapa merek ternama yang kini bernaung di bawah Oath antara lain Yahoo News, Yahoo Finance, Yahoo Sports, Yahoo Search, Flickr, Hungton Post, TechCrunch, Engadget, dan Polyvore. Oath akan dikomandani Tim Armstrong yang awalnya menjabat sebagai CEO AOL. Sedangkan Marissa Mayer resmi meninggalkan posisi CEO Yahoo dengan Akuisisi ini juga diperkirakan membawa konsekuensi buruk berupa PHK pada 15 persen dari total 14.000 karyawan Yahoo dan AOL sekarang (sekitar 2.000 orang).
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI