Tampilkan di aplikasi

Jutaan data pengguna dan mitra Uber bocor

Majalah Infokomputer - Edisi 12/2017
12 Desember 2017

Majalah Infokomputer - Edisi 12/2017

Uber sepertinya sering mengalami masalah yang cukup kontroversial. / Foto : Yeshiva World News

Infokomputer
Setelah sebelumnya dipusingkan terkait dugaan suap di sejumlah negara, baru-baru ini, publik dikejutkan lagi dengan berita bahwa data pengguna maupun mitra pengemudi Uber telah dibobol oleh peretas. Berita ini sendiri dibeberkan langsung oleh CEO baru mereka, Dara Khosrowshahi, yang dipublikasikan melalui blog resmi Uber.

Pihak Uber mengatakan bahwa data yang dibobol peretas tersebut berupa nama, alamat email, serta nomor telepon sekitar 50 juta pengguna dan 7 juta mitra pengemudi dari seluruh dunia. Sedangkan informasi personal seperti data perjalanan, kartu kredit, jaminan sosial, ataupun data sensitif lainnya aman dari peretasan.

Uber Australia menduga ada sekitar 1,2 juta data pelanggan yang terkenda dampak pelanggaran data tersebut dan dari Inggris dilaporkan sekitar 2,7 juta data yang berhasil dibobol. Namun khusus 600.000 data mitra pengemudi di Amerika Serikat, peretas berhasil mendapatkan data lainnya berupa nomor SIM.

Yang makin menarik, kasus ini ternyata terjadi pada Oktober 2016 lalu. Dan untuk melindungi data yang telah bobol tersebut, Uber terpaksa membayar “uang tebusan” kepada peretas tersebut sebesar US$100.000 untuk menghapus seluruh data yang berhasil dibobolnya.

Saat ditanya mengapa kasus ini baru diumumkan sekarang, Dara menjawab bahwa ia sendiri baru mengetahuinya dan saat ini sedang melakukan investigasi atas kasus tersebut. Namun ia memastikan bahwa tidak ada kecurangan dari oknum karyawan maupun pihak dalam Uber. Perlu diketahui bahwa Dara Khosrowshahi baru menjabat sebagai CEO Uber sejak Agustus 2017, setahun setelah kejadian tersebut.
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI