Tampilkan di aplikasi

Menghitung peluang Go-Jek di luar kandang

Majalah Infokomputer - Edisi 08/2018
2 Agustus 2018

Majalah Infokomputer - Edisi 08/2018

Go-Jek akan segera menggelar layanan di empat negara di Asia Tenggara.

Infokomputer
GO-JEK akhirnya keluar “kandang”. Akhir Mei kemarin, sang CEO Nadiem Makarim menyebut Go-Jek siap menyambangi empat negara Asia Tenggara. “Konsumen paling bahagia ketika mereka punya pilihan, dan pada saat ini, orang-orang di Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina tidak merasa bahwa mereka mendapatkan cukup banyak pilihan dalam bepergian” ungkap Nadiem.

Rencananya, Gojek akan resmi hadir di Vietnam dan Thailand akhir Juli ini, sementara untuk Singapura dan Filipina akan menyusul kemudian. Agar proses berjalan mulus, Go-Jek akan melibatkan tim lokal di masingmasing negara, bahkan mengganti nama layanannya. Di Vietnam, Go-Jek akan berubah nama menjadi Go-Viet, sementara di Thailand akan menjadi Get.

Ekspansi Go-jek ke negara di luar Indonesia memang sudah lama terdengar. Momentum kian terbentuk setelah Uber memutuskan keluar dari kawasan Asia Tenggara dan melakukan merger dengan Grab.

Praktis, Grab menjadi penguasa pasar ride-sharing di semua negara di Asia Tenggara, kecuali Indonesia. Dominasi Grab pun memancing kekhawatiran pengguna maupun pemerintah beberapa negara seperti Singapura dan Thailand. Dikhawatirkan, monopoli ini akan membuat Grab dapat menekan pasar, termasuk dengan menaikkan harga.

Semua faktor ini membuat ekspansi Gojek menjadi lebih mudah. Dengan menghadirkan layanan saingan, Gojek akan menjadi pesaing serius bagi Grab di kawasan Asia Tenggara. Dana sebesar US$500 juta atau sekitar Rp7,5 triliun siap digelontorkan untuk ekspansi ini. Akan tetapi, bagaimana peluang Go-jek di luar kandangnya?
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI