Euromonitor International melakukan Survei Industri terhadap 1.445 profesional di seluruh dunia. Survei ini mengkaji tipe investasi teknologi yang dilakukan perusahaanperusahaan dan bagaimana pelaku industri melihat inisiatif ini berdampak pada dunia usaha di masa depan.
Dalam lima tahun ke depan, para responden menilai teknologi cloud dan Internet of Things (IoT) sebagai dua teknologi teratas dalam rencana investasi mereka. Lebih dari separuh responden menujukkan, perusahaan mereka berencana untuk melakukan investasi di kedua bidang itu.
IoT diproyeksikan akan tumbuh secara signifikan selama beberapa tahun ke depan. Firma riset Gartner Inc. memperkirakan bahwa 8,4 miliar koneksi telah digunakan di seluruh dunia pada tahun 2017, meningkat 31% dari tahun 2016. Gartner juga mempredikasi jumlah tersebut akan mencapai 20,4 miliar pada tahun 2020.
Pertumbuhan ini didorong oleh harapan peningkatan kepuasan pelanggan dan efisiensi yang lebih besar. Manfaat ini dimungkinkan karena data sensor dari perangkat-perangkat dan kemampuan layanan berbasis cloud mulai terintegrasi.
Pada tahun 2025, IoT diproyeksikan memiliki 75,44 miliar perangkat yang terhubung. Pada saat itu, hampir seperempat dari 163 zettabyte (1 ZB sekitar 109 TB) data di dunia dihasilkan secara real time dan 95% dari data tersebut dihasilkan oleh IoT.
Tak pelak, pemanfaatan IoT akan bertumbuh pesat. Dampak ekonomi dari IoT pun diprediksi cukup signifikan, yakni sebesar US$8,9 triliun pada tahun 2020. Namun seiring perkembangan pesat ancaman keamanan siber dewasa ini, banyak para ahli mengkhawatirkan risiko dari perkembangan Internet of Things.
