Mengunjungi kantor Zilingo Indonesia di Gama Tower, Kuningan, Anda akan mendapati tempat kerja yang modern khas perusahaan masa kini. Ruang kerja open space, pantri lengkap dengan makanan, sampai ruang berkumpul yang dilengkapi sarana bersantai bisa Anda dapati di sana.
Pemandangan ini sangat berbeda jika dibanding dua tahun lalu, ketika Zilingo baru memulai langkahnya di Indonesia. “Waktu itu, kita mulai dengan empat orang dan kalau meeting, di Starbucks,” kenang Ade Yuanda Saragih, Country Head, Zilingo Indonesia, sambil tertawa kecil.
Perubahan ini tak lepas dari kian mapannya bisnis Zilingo. Didirikan oleh muda-mudi asal India, Ankiti Bose dan Dhruv Kapoor, Zilingo kini menjadi Marketplace level regional yang sedang melesat. Berpusat di Singapura, Zilingo kini beroperasi di Singapura, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Tak lama lagi, Zilingo juga akan memasuki pasar Australia.
Maret 2019 kemarin, Zilingo meraih pendanaan dari investor seperti Sequoia dan Temasek sebesar US$226 juta atau sekitar Rp3,1 triliun. Nilai investasi itu kabarnya membuat valuasi Zilingo mendekati angka prestisius US$1 miliar, menjadikan Zilingo calon Unicorn baru di Asia Tenggara.
Melejitnya bisnis Zilingo juga terasa di Indonesia. Meski tak menyebut angka, Ade menyebut Zilingo Indonesia saat ini sedang merasakan pertumbuhan pesat. “Pada tahun 2018 kemarin, kami mengalami peningkatan penjualan empat kali lipat dan trafi k lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya,” ungkapnya.
