Sulit menyangkal fakta bahwa klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid adalah sports franchise paling top di dunia. Didirikan pada 1902, Real Madrid telah memenangkan lebih dari 100 kejuaraan, termasuk di antaranya 12 kali menjuarai Piala Eropa, 2 kali FIFA Club World Cup, dan 3 kali Intercontinental Cup. Bahkan, FIFA telah menganugerahi Real Madrid sebagai klub sepak bola terbaik abad ke-20.
Secara finansial, Real Madrid pun terbilang klub kaya. Pada 2018, klub yang kini dipimpin oleh Florentino Pérez itu bernilai US$4,1 miliar dan menjadi klub sepak bola berpenghasilan terbesar di dunia dengan pendapatan €750,9 juta per tahun.
Di balik kecemerlangan itu, ada jutaan fan di seluruh dunia yang mendedikasikan dukungan untuk Real Madrid. Di tiap penjuru dunia, ada fan yang ingin selalu menyaksikan penampilan dan kemenangan klub kesayangannya. Fan dengan loyalitas tinggi itu selalu ingin mengikuti berita terbaru tentang para pemain Real Madrid yang mereka idolakan.
Namun, pada titik itu pula, jajaran manajemen Real Madrid melihat kelemahan klub. Sampai dengan 2-3 tahun lalu, interaksi klub dengan para penggemarnya masih terbatas pada fan yang hadir dan menyaksikan pertandingan di Santiago Bernabéu Stadium, fan yang berkunjung ke laman web klub, dan fan yang ada di kanal media sosial.
Satu keputusan besar pun diambil jajaran manajemen klub Real Madrid: melakukan transformasi digital karena mereka yakin dengan transformasi itu, interaksi dengan fan dapat meningkat secara signifikan.
