Tampilkan di aplikasi

Sebagai afrodisiak, pasak bumi tak pernah mengumbar janji

Majalah Intisari - Edisi 662
30 November 2017

Majalah Intisari - Edisi 662

Tanaman ini sosoknya kecil, namun namanya menggetarkan, pasak bumi. / Foto : Wasanajai

Intisari
Dalam urusan kejantanan, masyarakat sudah lama mengenal beberapa makanan atau obat-obatan untuk mengatasi keloyoan pria. Ada yang masih berbalut mitos, namun sudah ada yang terbukti secara klinis. Salah satu dari kelompok yang terakhir adalah pasak bumi.

Pasak bumi yang nama Latinnya adalah Eurycoma longifolia merupakan tumbuhan berkhasiat yang bisa ditemukan di hutan-hutan di Malaysia dan Indonesia bagian Barat. Di Malaysia tumbuhan ini dikenal sebagai tongkat ali. Sosok tanaman ini langsing.

Jarang ada yang tingginya mencapai 10 m. Dinamakan pasak bumi bisa jadi karena akar tunggang tumbuhan ini kokoh dan tegak lurus menusuk ke dalam tanah seolah-olah menuju ke pusat Bumi.

Libido meningkat. Homeopath dan praktisi kesehatan natural, Tjok Gde Kerthyasa, BHSc (Hom.), ADHom mengungkapkan, pasak bumi memang telah terbukti meningkatkan testoteron karena mengandung ethanolic sehingga bermanfaat untuk stamina pria dan meningkatkan libido.

Hal itu diperkuat oleh ahli herba, dr. Abrijanto SB, M.Si, yang mengutip dari beberapa literatur, pasak bumi memang memiliki efek afrodisiak. Tanaman ini memiliki kemampuan meningkatkan kadar hormon testosteron pada dosis tertentu. “Pemberian pasak bumi pada pria dengan infertilitas idiopatik (tak terjelaskan) mampu meningkatkan konsentrasi sperma, motilitas (kemampuan bergerak) sperma, dan morfologi sperma,” jelas dr Abri.

Sebuah penelitian pada tikus yang diberi air akar pasak bumi selama dua kali sehari selama 10 hari terbukti mampu meningkatkan libidonya. Hal itu terlihat melalui tingkah laku yawning dan stretching, yang dianggap sebagai sebuah aktivitas yang mencerminkan timbulnya libido pada tikus.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI