Tampilkan di aplikasi

Buku Irfani hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Menggapai Bianglala

Kumpulan Puisi

1 Pembaca
Rp 60.000 20%
Rp 48.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 144.000 13%
Rp 41.600 /orang
Rp 124.800

5 Pembaca
Rp 240.000 20%
Rp 38.400 /orang
Rp 192.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Umumnya, puisi selalu unik. Beda penyair, maka beda pula caranya mengungkapkan puisinya. Inilah yang membuat puisi menjadi karya yang menarik. Meski kadang memberikan jebakan-jebakan dan misteri mengenai apa maksud dan pesan sebenarnya dari rangkaian kata indah itu.

Buku kumpulan puisi Menggapai Bianglala milik Kurniasih ini berhasil menyajikan puisi-puisi yang memotret pelbagai sisi kehidupan. Nuansa ”rasa” yang dalam dan intuisi yang tajam pun menyelimuti tiap pengungkapan gagasan sang penulis.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Kurniasih
Editor: Ahmad Soleh

Penerbit: Irfani
ISBN: 9786235929637
Terbit: Mei 2023 , 79 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Umumnya, puisi selalu unik. Beda penyair, maka beda pula caranya mengungkapkan puisinya. Inilah yang membuat puisi menjadi karya yang menarik. Meski kadang memberikan jebakan-jebakan dan misteri mengenai apa maksud dan pesan sebenarnya dari rangkaian kata indah itu.

Buku kumpulan puisi Menggapai Bianglala milik Kurniasih ini berhasil menyajikan puisi-puisi yang memotret pelbagai sisi kehidupan. Nuansa ”rasa” yang dalam dan intuisi yang tajam pun menyelimuti tiap pengungkapan gagasan sang penulis.

Pendahuluan / Prolog

Prakata Penulis
Buku kumpulan puisi Menggapai Bianglala merupakan buku pertama penulis yang berkisah tentang rasa dan asa yang penulis temui dalam keseharian penulis pada aktivitas sehari hari tentang perasaan, penilaian, peristiwa, harapan, dan cita-cita baik sebagai perempuan, sebagai ibu, dan sebagai seorang guru.

Puisi-puisi ini dibuat mulai masa awal pandemi hingga saat ini, dikumpulkan dan dijadikan satu buah buku. Diharapkan dengan buku ini menjadi motivasi penulis untu mengajak pada diri sendiri, teman sejawat, juga peserta didik penulis untuk berani menuangkan ide dan menghasilkan karya.

Selain itu, buku kumpulan puisi ini dibuat sebagai bentuk pengembangan diri setelah penulis mengikuti kegiatan Pelatihan Bengkel Sastra bagi Guru yang diadakan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sekiranya tak ada bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, buku ini mungkin tidak akan hadir di tangan pembaca sekalian. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga buku ini dapat terbit.

Memang, buku ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis masih membutuhkan masukan yang membangun untuk perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan kekurangan yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi penyempurnaan buku ini.


Penulis

Kurniasih - Kurniasih, lebih suka menggunakan nama pena @Sie ini lahir di Jakarta. Pengagum sastrawan Taufik Ismail ini adalah alumnus Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Memiliki hobi membaca dan menulis menjadi tekad yang kuat untuk menghasilkan sebuah karya.

Selain sebagai ibu rumah tangga, ia juga menjalankan aktivitas mengajar di SMPN 27 Depok. Bisa karena terbiasa dan terus optimis: “Semua dari kita bisa menulis, jangan berhenti menuangkan ide pada karya terbaik kita.” Untuk bersilaturahim bisa menghubungi melalui email: kurniasih2511.@gmail.com

Editor

Ahmad Soleh - Penulis atau editor kelahiran Cirebon yang mulai aktif di IMM sejak 2011. Aktif di dunia literasi dan pernah menjabat sebagai sekretaris DPP IMM Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan 2018-2021. Ia sudah melahirkan beberapa buku, antara lain IMM Autentik (Suara Muhammadiyah, 2021), Wajah Islam Kita (2020), dan sejumlah buku kumpulan puisi, yakni Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu (2020) dan Bulan Bahasa dan Sejumlah Puisi Lainnya (2023). Ia juga aktif menulis di berbagai media daring. Kerap menjadi pembicara untuk kegiatan pelatihan kepenulisan, literasi, jurnalistik, dan sebagainya.

Daftar Isi

Cover Depan
Cover Dalam
Identitas Buku
Pengantar Penerbit
Kata Pengantar
Daftar Isi
Sang Pelangi
Doa Sang Guru
Marahku Ramahku
Sang Putri
Kau Perlu Tahu Itu
Hujan Tahun Baru
Ayah
Kelu
Puisi Pagi Ini
Rindu Segaris Senyum
Covid-19
Hening
Ibu
Kidung Rindu
Jiwa Kelana
Merindu
Habis Gelap Terbitlah Terang
November
Guruku
Cambuk Kecil
Rindu Sang Guru
Sajadah Merah
Sang Rajawali
Ketika Hati tak Lagi Punya Rasa
Bimbang
Buih Berlalu
Ambisi
Untuk Sang Juara
Bersua dalam Diam
Negeri Tanpa Hati
Puisi untuk Bapak
Jangan Diam
Mimpi
Habibie
Muka Dua
Bumi yang Hampir Mati
Kepada-Mu Aku Kembali
Kepada Pemilik Rindu
Mentari Tersenyum Kembali
Sajadahku Berbisik
Doa untuk Abriel
Jikalau Rindu
Merindu
Diksi Menari
Menjadi Bintang
Puisi untuk Sahabat
Sang Bianglala
Cinta Berlabuh
Secangkir Kopi
Profil Penulis
Cover Belakang

Kutipan

Pengantar
Sang pelangi menyapa pesona  Tersenyum lirih melukis warna pada senja   Selamat datang bias lembayung jingga  Teriring kisah kasih murid pada gurunya

Sang pelangi berlari  Menggapai ranting pada tepi tadi pagi  Melangkah beriring celoteh cerita ceria  Kabarkan kisah bundanya nan cantik di sana  

Langkah kaki terhenti  Sang pelangi menatap wajah di sebelahnya  Berharap dengarkan cerita mimpinya tadi malam  Ada raut bahagia di wajahnya

Terduduk dan terdiam   Simak celoteh berhias rasa dan asa  Harapan tak boleh sirna   Kan datang masa harapan kan jadi nyata

Ku kan tetap di sini Sang Pelangi  Menunggu ceracai cerita setiap pagi Jangan berhenti bermimpi  Kan hadir bahagia seiring doa tulus tuk Bunda

Puisi bertajuk "Marahku Ramahku" tersebut menggambarkan bagaimana penulis menyikapi rasa marah. Dan ini penggambaran perasaan yang amat personal dan emosional. Terkadang, orang akan mudah bereaksi membalas kemarahan dengan kemarahan.

Inilah yang coba dipotret penulisnya bahwa ”marah” dan ”ramah” bisa dikelola. Sebagaimana urutan hurufnya yang bisa dibolak-balik dan diutak-atik, antara ”marah” dan ”ramah” merupakan sebuah pilihan sikap dan reaksi. Lalu, pada apa dia betul-betul marah? ...

Aku marah pada keramahan yang kusembunyikan aku marah pada basa basi yang kutampakkan aku marah pada dunia kemunafikan ...

Puisi-puisi dalam buku bertajuk Menggapai Bianglala ini menggambarkan manusia memiliki sisi-sisi persinggungan dengan banyak hal di sekitarnya.