Tampilkan di aplikasi

Buku Wanderlust Creative Adventura hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Manusia Terbatas Karya Agung Tuhan

1 Pembaca
Rp 99.000 21%
Rp 78.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 234.000 13%
Rp 67.600 /orang
Rp 202.800

5 Pembaca
Rp 390.000 20%
Rp 62.400 /orang
Rp 312.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

"Manusia Terbatas: Karya Agung Tuhan" karya Achmad Ismail adalah sebuah panduan yang menggugah hati tentang anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dan perjalanan mereka dalam masyarakat. Dengan berfokus pada empat bab inti, buku ini menggali berbagai aspek tentang ABK, mulai dari identifikasi mereka sebagai karya agung Tuhan hingga mengubah pandangan masyarakat tentang mereka yang seringkali dianggap terbatas. Buku ini juga berbagi cerita inspiratif orang tua yang memiliki anak ABK dan menjelaskan pentingnya peran shadow teacher dalam mendukung pendidikan ABK. Lebih dari itu, penulis menawarkan solusi penanganan yang komprehensif, termasuk pengukuran, terapi, dan peran keluarga yang kuat dalam mendukung perkembangan ABK. Buku ini menjadi panduan penting bagi siapa pun yang ingin lebih memahami, mendukung, dan menciptakan lingkungan inklusif untuk anak-anak berkebutuhan khusus, membuktikan bahwa setiap individu adalah karya agung Tuhan yang memiliki potensi dan keunikan luar biasa.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Achmad Ismail

Penerbit: Wanderlust Creative Adventura
ISBN: 9786230965142
Terbit: Oktober 2023 , 211 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

"Manusia Terbatas: Karya Agung Tuhan" karya Achmad Ismail adalah sebuah panduan yang menggugah hati tentang anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dan perjalanan mereka dalam masyarakat. Dengan berfokus pada empat bab inti, buku ini menggali berbagai aspek tentang ABK, mulai dari identifikasi mereka sebagai karya agung Tuhan hingga mengubah pandangan masyarakat tentang mereka yang seringkali dianggap terbatas. Buku ini juga berbagi cerita inspiratif orang tua yang memiliki anak ABK dan menjelaskan pentingnya peran shadow teacher dalam mendukung pendidikan ABK. Lebih dari itu, penulis menawarkan solusi penanganan yang komprehensif, termasuk pengukuran, terapi, dan peran keluarga yang kuat dalam mendukung perkembangan ABK. Buku ini menjadi panduan penting bagi siapa pun yang ingin lebih memahami, mendukung, dan menciptakan lingkungan inklusif untuk anak-anak berkebutuhan khusus, membuktikan bahwa setiap individu adalah karya agung Tuhan yang memiliki potensi dan keunikan luar biasa.

Pendahuluan / Prolog

Peradaban Yang Membutuhkan Daya Pikir
Setiap manusia membutuhkan rasa bahagia tak terkecuali siapapun. Selama kehidupan berlangsung maka segala upaya dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Berbicara tentang kebahagiaan mungkin setiap orang memiliki standar tersendiri apa itu bahagia, namun semua akan membenarkan bahwa bahagia itu tidak bisa dipaksakan. Kebahagiaan identik dengan jati diri manusia, menjadi diri sendiri lebih terasa nikmat dari pada harus bertopeng menjadi pribadi yang lain.

Kemampuan seseorang untuk mengetahui jati dirinya akan terwujud jika mereka mampu menemukan potensi dan karakter yang terpendam dalam diri mereka sendiri, semakin jelas potensi seseorang maka semakin jelas pula mereka bisa menemukan jati dirinya, karakter yang timbul bisa merupakan bentukan diri sendiri dan lingkungan tergantung seperti apa interaksi yang dilakukan oleh seseorang.

Ada banyak penelitian yang dilakukan manusia untuk mandapatkan sebuah cara atau proses terbaik bagaimana manusia bisa menemukan potensinya hingga mereka kenal siapa diri mereka sendiri, dari San Fransisco Galton hingga para pakar di era modern ini seperti Gardner, Pamela dan lainnya yang terus berusaha memberikan kontribusinya pada dunia bagaimana manusia bisa lebih paham dengan dirinya sendiri.

Tak terluput manusia yang disebut special children atau anak berkebutuhan khusus (ABK), seorang pakar perkembangan otak anak spesial, Glenn Doman hampir menghabiskan selama 16 tahun untuk mengetahui keberadaan anak spesial tersebut, bahkan beliau mendirikan sebuah institute di Filadelfia hanya untuk memberikan hasil pemikirannya bagaimana mengoptimalkan anak spesial atau ABK.

Keberagaman ciptaan Tuhan sangat terlihat di berbagai macam belahan bumi, termasuk manusia, bagaimana Tuhan berkarya dengan kesempurnaan dalam penciptaanya. Jika kita sering melihat keberagaman ciptaan Tuhan dan begitu mengaguminya, maka kita akan selalu memberikan yang terbaik. Bahkan yang dalam keadaan langka, segala upaya dilakukan hanya untuk melindungi agar mereka tidak punah. Kita memberikan pelayanan yang optimal dan perhatian khusus pada mereka yang tercipta berbeda tanpa ada kesan negatif dari kita manusia. Tetapi lain halnya tatkala yang berbeda itu adalah manusia, sepanjang perjalanan waktu keberadaan ABK selalu terlihat negatif, kekurangannya, hambatannya, perbedaan fisiknya, mentalnya semua dikategorikan negatif, seakan-akan ada kesalahan atau malpraktik dalam penciptaanya. Timbulah yang disebut kesenjangan antara yang sempurna dan yang keterbatasan sehingga kata bahagia pun sulit didaptakan bagi mereka, baik yang sempurna maupun yang keterbatasan.

Kemampuan seseorang menerima perbedaan, sebenarnya bisa menjadi indikator untuk mencapai kata bahagia, yaitu pada posisi karakter, semakin manusia bisa menerima perbedaan maka semakin besar manusia itu bisa meraih kebahagiaan, dan ini akan berimbas pada kesejahteraan sosial dalam interaksinya didunia, peradaban yang tinggi akan semakin mendekat mencapai pada puncaknya jika manusia mampu menggunakan pola pikirnya dalam menerima sebuah perbedaan, terkhusus bagaimana manusia menghargai perbedaan yang dialami ABK.

Saya yakin keberadaan ABK bersifat komplementer atau saling melengkapi dengan kelebihan dan kemanfaatanya, seperti pasangan keseimbangan alam, jika ada siang maka ada malam. Kata siang tidak akan ada jika malam tak pernah muncul, manusia cukup mengatakan hari saja tanpa ada batas waktu siang dan malam. Begitu juga saya memberikan pola pemikiran terhadap keberadaan ABK secara meluas (kompherehensif) dan ketiadaanya bisa jadi membuat ketidakseimbangan alam.

Keseimbangan alam dalam pemahaman menghargai dan memuliakan fitrah manusia yang beragam akan sangat berpengaruh pada peradaban hidup yang semakin tinggi, dan bisa ditarik garis merah bahwa semakin tinggi peradaban hidup maka semakin besar peluang untuk meraih bahagia baik secara jasmanai ataupun rohani.

Lingkungan dalam interaksi manusia sering membuat sebuah konsep sempurna yag homogen atau sama rata buka beragam, banyak ditemukan bahwa konsep bahagia diseragamkan dengan nyata oleh karya-karya manusia yang tidak menyentuh pada fitrah manusia, sehingga dunia kompetisi, dunia materi dan dunia penuh dengan kelayakan terus menguras arti bahagia itu sendiri. Termasuk korban yang nyata adalah ABK.

Dibutuhkan pola pemikiran yang jernih dan mendalam tanpa ego sedikitpun hanya untuk kepentingan individual. Lebih mengutamakan sosial dan kemanfaatan bersama bukan kesenangan individu atau hanya memanfaatkan karakter positif untuk menjadi manusia lebih baik lagi. Yaitu memberikan manfaat pada sesama tanpa terkecuali serta memberikan hak dan ruang bagi mereka yang memiliki kekurangan dan tentunya akan menjadi lebih indah jika kelebihan yang dimilki akan muncul sebagai sebuah kebutuhan dari kita yang terlihta lebih dari mereka.

Pola pikir yang komprehensif dan luas akan pengetahuan ciptaan Tuhan tentunya sangat diperlukan dalam menjaga keseimbangan hingga kata bahagia lebih mudah terwujud. Sampai hari ini, masih perlu diperjuangkan dan disertai berfikir ekstra bagaimana itu terwujud, bisa dikatakan sulit tetapi tidak memungkiri itu bisa terjadi dengan usaha yang maksimal yaitu mengembalikan manusia pada fitrahnya.

Penulis

Achmad Ismail - Praktisi dan Pengamat Pendidikan Inklusi.

Praktisi dan Pengamat Pendidikan Inklusi.

Praktisi dan Pengamat Pendidikan Inklusi.

Praktisi dan Pengamat Pendidikan Inklusi.

Daftar Isi

Cover
Halaman Judul
Daftar Isi
Kata Pengantar
Pendahuluan
Bab I. Siapakah ABK? Karya Agung Tuhan
     1.1. Apakah Anak Berkebutuhan Khusus Adalah Produk Gagal Tuhan?
     1.2. Manusia Spesial Karya Tuhan, Edisi Terbatas
     1.3. Siapakah Anak Berkebutuhan Khusus?
     1.4. Diagnosa Anak Berkebutuhan Khusus
     1.5. Meraba Karakter dan Hambatan ABK
Bab II. Mindset Tak Sewajarnya Dunai Anak Berkekbutuha  Khusus
     2.1. Nakal dan Cerdas Beda Tipis, Anak Anda yang Mana?
     2.2. Anak Lamban Belajar (Bodoh) VS Selembar Kertas Nilai Ujian
     2.3. Fokus Tidak Harus Diam, Bahkan Lebih Sering Aktif
     2.4. Anak Berkebutuhan Khusus Adalah Mitos?
Bab III. Special Moment Orang Tua ABK dan Shadow Teacher
     3.1. Anakku Hebat (Kisah Special Moment Oranh Tua dan ABK)
     3.2. Shadow Teacher Malaikat Pendamping ABK di Sekolah
Bab IV. Solusi Penanganan ABK
     4.1. Assesment Anak Berkekbutuhan Khusus (ABK)
     4.2. Triangle Proggram Therapy (Terapu ABK Dengan Pendekatan Multiple Intelligences dan Triub Brain)
     4.3. Tidak Semua Perubahan Perilaku ABK Selalu Terlihat Positif Setelah Diterapi
     4.4. Tidak Semua ABK Harus Diet, Termasuk Autisme
     4.5. Komitmen dan Keversamaan Keluarga Sangat Mempengaruhi Keberhasilan Dalam Mendidik ABK
     4.6. Meramu Kurikulum SBK
     4.7. Solusi Pendidikan Abad 21 Adalah Sekolah Inklusi
Daftar Pustaka