Penguatan Pendidikan Karakter menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam menyongsong generasi emas 2045. Religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas merupakan nilai karakter yang diinginkan ada pada setiap generasi emas ini. Presiden Joko Widodo punya perhatian besar akan masa depan bangsa ini. Oleh karena itu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ditandatangani Presiden pada September 2017 yang lalu.
Dengan ditandatanganinya perpres ini diharapkan pendidikan karakter dapat berjalan optimal di sekolah-sekolah umum, pesantren, dan madrasah. Presiden percaya, karakter bangsa yang menjunjung tinggi akhlak mulia, nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti menjadi modal kuat Indonesia menjadi bangsa yang maju dan dihormati negara-negara lain. Seiring dengan lahirnya perpres ini, cakupan PPK menjadi lebih luas.
PPK tidak hanya dilakukan pada satuan pendidikan formal, melainkan juga pada satuan pendidikan nonformal, dan informal dengan melibatkan dan bekerja sama dengan keluarga dan masyarakat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memulai rintisan sekolah yang menyelenggarakan PPK sejak 2016 dan terus dilakukan hingga pada 2020 target implementasi penuh PPK dapat terwujud.
Kemendikbud menyiapkan aturan turunan perpres tersebut yang menjadi petunjuk teknis bagi satuan pendidikan dalam mengimplementasi PPK. Tentu disesuaikan pula dengan situasi dan kondisi, serta kearifan lokal daerah setempat. Perkembangan mengenai PPK itulah yang kami sajikan dalam rubrik Fokus edisi kali ini. Sebelumnya pada 2016, JENDELA juga pernah membahas mengenai PPK. Bedanya, di edisi ini kami sajikan sejumlah contoh implementasi PPK di sejumlah sekolah yang menjadi percontohan.
Lewat contoh tersebut diharapkan sekolah-sekolah lain dapat mengimplementasikannya. Pada rubrik lainnya, kami hadirkan tema kebudayaan yang menyuguhkan laporan dari Belgia tentang pelaksanaan Festival Seni Europalia 2017 yang diselenggarakan sejak Oktober 2017 dan akan berakhir pada Januari 2018 mendatang. Indonesia menjadi bagian penting dalam festival seni terbesar di dunia itu karena menjadi negara tamu.
Karena disaksikan oleh jutaan mata dari seluruh Eropa dan dunia, ini menjadi kesempatan emas menampilkan dan memperkenalkan seluruh budaya Indonesia. Sementara itu pada rubrik Resensi Buku, JENDELA menyajikan resensi mengenai buku bertemakan pendidikan karakter, yaitu “Pendidikan Karakter: Landasar, Pilar & Implementasi”.
Melengkapi edisi XVIII ini kami sajikan pula rubrik Kajian yang merupakan pandangan pengamat pendidikan, Doni Koesoema, berjudul “Revolusi Mental Pendidikan”. Tulisan ini secara garis besar mengulas tentang Perpres PPK. Dalam tulisannya, Doni percaya PPK menjadi salah satu tonggak penting yang bisa mentrasformasi pendidikan nasional menjadi lebih baik.
Tak ketinggalan, di penghujung halaman JENDELA, tersuguh rubrik Bangga Berbahasa Indonesia yang menghadirkan artikel ringan tentang bahasa Indonesia. Kami berharap seluruh sajian rubrik yang kami suguhkan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Selamat membaca.