Tampilkan di aplikasi

Gerakan literasi masyarakat dalam perkembangannya

Majalah Jendela - Edisi XIV/09/2017
11 Januari 2018

Majalah Jendela - Edisi XIV/09/2017

Selama ini literasi sering ‘diterjemahkan’ hanya keaksaraan.

Jendela
Sebelum Gerakan Literasi Masyarakat, Kemendikbud meluncurkan program Gerakan Indonesia Membaca (GIM) pada tahun 2015. Gerakan ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan penguatan kepada pemerintah kabupaten dan kota dalam mengembangkan budaya baca kepada masyarakatnya.

Gerakan Literasi Nasional merupakan salah satu upaya pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Gerakan ini melingkupi empat bagian, yaitu Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga, Gerakan Literasi Bangsa, dan Gerakan Literasi Masyarakat.

Khusus untuk Gerakan Literasi Masyarakat, kewenangannya dilimpahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) Kemendikbud. Sebelum Gerakan Literasi Masyarakat (GLM), Kemendikbud terlebih dahulu meluncurkan program Gerakan Indonesia Membaca (GIM) pada tahun 2015 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Anies Baswedan.

Pada dasarnya, GIM bertujuan untuk memberikan dukungan dan penguatan kepada pemerintah kabupaten dan kota dalam mengembangkan budaya baca kepada masyarakatnya. Bentuk dukungan yang diberikan misalnya memfasilitasi kegiatan Rembuk Budaya Baca hingga pengembangan rencana aksi daerah.

Pada saat pertama kali dicanangkan, GIM menyasar pada enam kabupaten/ kota, yang menjadi leading sector dalam gerakan ini adalah dinas pendidikan. Pada setiap kabupaten/kota, GIM dicanangkan oleh bupati sebagai pucuk pimpinan, untuk menggerakkan semua komponen masyarakat dalam literasi. Setelah satu tahun GIM berjalan, Kemendikbud meluncurkan GLM pada 2016. Sebanyak 31 kabupaten/ kota dilibatkan dalam gerakan ini.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI