Tampilkan di aplikasi

Ajak masyarakat lepaskan rasa cemas pascabencana

Majalah Jendela - Edisi 28/November 2018
7 Desember 2018

Majalah Jendela - Edisi 28/November 2018

Salah satu dampak dari peristiwa gempa dan tsunami yang terjadi di Lombok dan Palu pada pertengahan tahun 2018 adalah munculnya rasa cemas, khawatir, dan takut berlebih (trauma) pada masyarakat, termasuk anak-anak.

Jendela
Untuk membantu menanggulangi kondisi tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan beberapa organisasi dan lembaga sosial memberikan dukungan psikososial awal untuk membantu guru dan anak-anak cepat pulih dan kembali ke sekolah dengan rasa aman.

Dukungan psikososial yang dimaksud adalah Layanan Dampingan Psikososial (LDP) yang merupakan kerja sama antara Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC). LDP diawali dengan melakukan asesmen terhadap guru dan siswa di lingkungan bencana dengan tujuan mengetahui besaran dampak psikologis bencana yang terjadi secara umum.

Jika dampak yang terjadi lebih banyak menimpa guru, maka layanan psikososial terlebih dahulu diberikan kepada guru agar mereka bisa terlepas dari rasa ketakutan dan stres berlebih dalam waktu yang lebih cepat, sehingga proses belajar mengajar di sekolah dapat segera dilakukan. Fase awal dukungan psikososial ini biasanya dilakukan selama dua hari dan berfokus pada pemulihan emosional guru sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar.

Pada hari pertama, para guru diberikan kesempatan untuk melepaskan emosionalnya melalui berbagi dan bercerita (sharing) kepada orang lain. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam kelompok besar atau kecil, dan didampingi oleh pihak layanan psikososial.

Selanjutnya, guru diberikan keterampilan manajemen stres dalam bentuk teori dan relaksasi, dengan tujuan agar mereka juga menyadari bahwa dalam situasi krisis, wajar jika timbul berbagai reaksi psikologis seperti menjadi lebih takut atau lebih cemas.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI