Tampilkan di aplikasi

Mudik gamelan: Momentum silaturahim kelompok gamelan dunia

Majalah Jendela - Edisi 27/ Oktober 2018
7 Desember 2018

Majalah Jendela - Edisi 27/ Oktober 2018

Melalui platform Indonesiana, Kemendikbud bersama Pemerintah Kota Surakarta, pada Agustus 2018 menggelar festival internasional gamelan dengan tajuk “Gamelan Culture: Home Coming Gamelan”.

Jendela
Gamelan merupakan salah satu jenis seni musik paling kuno yang masih hidup dan berpengaruh luas hingga kini. Musik ini diduga telah ada dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa lebih dari seribu tahun lalu. Bentuk kesenian itu juga terus diwariskan dari generasi ke generasi serta mampu menunjukkan daya hidupnya yang melampaui daya hidup negeri di mana gamelan itu berada.

Sebagai sistem musik, gamelan mengalami penyebaran secara geografis, berinteraksi dengan lingkungan setempat, mengalami penyesuaian dan melahirkan variasivariasi dari sisi bentuk serta fungsi dan posisi dalam masyarakatnya. Sudah sejak berabad-abad yang lampau, gamelan menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara bahkan berbagai belahan dunia, menemukan tempat-tempat hidupnya yang baru, diapropriasi oleh beragam masyarakat dan menjadi bagian dari kehidupan suatu komunitas (diaspora) serta mengalami perjumpaan dengan berbagai kultur di dunia (interkoneksi).

Exposition Universelle 1889 menjadi momentum penting dalam persebaran gamelan di dunia internasional. Pameran di Paris, Perancis itu jadi titik awal musik gamelan dikenal yang selanjutnya menyebar ke Eropa, Amerika, Asia, dan Australia. Munculnya kelompokkelompok dan pengajaran gamelan di dunia internasional membawa serta penyebaran kultur dan peradaban yang menjadi spirit atau jiwa dari gamelan itu sendiri. Layaknya manusia yang telah bertahuntahun melakukan pengembaraan, penting untuk sesekali pulang kembali ke tempat asal muasalnya.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI