Program Indonesia Pintar (PIP) yang diwujudkan dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) pertama kali diluncurkan pada 2014. Program ini menyasar masyarakat usia sekolah, mulai 6 hingga 21 tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu. Program yang diberikan berupa bantuan uang tunai yang digunakan untuk membiayai kebutuhan pribadi siswa bersekolah, sehingga meringankan beban orang tua dalam pembelian peralatan sekolah, seperti seragam, buku, tas, sepatu, dan kebutuhan lainnya, seperti biaya transportasi dari tempat tinggal ke sekolah.
Program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo itu telah berjalan hampir lima tahun di tahun 2019 ini. Dalam perjalanannya, penyaluran KIP tidak sepenuhnya berlangsung mulus. Evaluasi terhadap penyaluran dan pencairan KIP terus dilakukan guna memudahkan siswa penerima bantuan mendapatkan manfaat dari dana PIP.
Perjalanan selama hampir lima tahun itulah yang JENDELA hadirkan dalam edisi kali ini. Selama hampir lima tahun itu pulalah, banyak cerita inspiratif dari para penerima manfaat PIP. Cerita itu misalnya saja kisah sejumlah siswa yang sempat putus sekolah hingga akhirnya dapat kembali lagi mengenyam pendidikan berkat bantuan dari PIP. Kembalinya mereka ke sekolah membuka kembali jalan untuk mencapai cita-cita yang diidamkan.
JENDELA sajikan kisah tersebut dari berbagai daerah di Indonesia sebanyak 18 halaman dalam rubrik fokus. Cerita tidak hanya berasal dari siswa, tetapi juga pengakuan dari pimpinan daerah setempat yang mengaku terbantu dan mengapresiasi upaya pemerintah pusat dalam menurunkan angka putus sekolah, serta mendukung program wajib belajar 12 tahun.
Selanjutnya pada rubrik Resensi Buku, redaksi tampilkan resensi dari buku berjudul “Papua dalam Arus Sejarah Bangsa”, sebuah koleksi terbaru yang diterbitkan oleh Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud. Buku tersebut mengungkap sejarah Papua sejak Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Di rubrik Kebudayaan, pembaca diajak menyimak liputan dari sebuah kegiatan sejarah bertajuk “Gerakan Melek Sejarah (Gemes)” yang diselenggarakan pada akhir Maret 2019 yang lalu. Gerakan ini merupakan program terencana yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang terjaga dan sadar akan pentingnya nilai-nilai sejarah Indonesia.
Sementara itu, pada rubrik Kajian, redaksi sajikan hasil penelitian yang dilakukan pada 2014 silam, namun masih sangat relevan kaitannya dengan PIP saat ini. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa program pemerintah berupa bantuan bagi siswa miskin nyatanya berkorelasi positif terhadap penurunan angka putus sekolah.
Terakhir, yang juga tidak kalah menarik untuk disimak adalah rubrik Bangga Berbahasa Indonesia. Kali ini redaksi hadirkan kepada pembaca, artikel yang mengulas tentang penggunaan tanda petik. Bagaimana penggunaan tanda baca tersebut sehingga tidak salah lagi dalam penempatannya di kalimat? Simak jawabannya di halaman 33.
Akhir kata redaksi menyampaikan ucapan selamat membaca dan mengambil manfaat dari artikelartikel yang tersaji dalam majalah ini. Kritik dan saran dapat pembaca sampaikan melalui kanal media sosial facebook @MajalahJendelaDikbud. Salam.