Tampilkan di aplikasi

Keberadaan KIP diapreslasi banyak pihak

Majalah Jendela - Edisi 34/Mei 2019
9 Agustus 2019

Majalah Jendela - Edisi 34/Mei 2019

Ahmad Apriadi siswa berprestasi penerima dana KIP

Jendela
Program Indonesia Pintar (PIP) telah memberi manfaat bagi penerima di berbagai wilayah Indonesia. Di Kota Padang, Sumatra Barat misalnya, PIP telah mengurangi angka putus sekolah hingga tersisa 0,29 persen. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Barlius, mengatakan sampai akhir 2018 pemanfaatan PIP di Padang sebesar 96,78 persen untuk jenjang SD, dengan penerima manfaat sebanyak 28.165 siswa.

Sedangkan untuk jenjang SMP, penerima PIP berjumlah 9.081 orang dengan dana yang terserap sebesar Rp7,3 miliar. Manfaat PIP tidak hanya didapatkan oleh siswa penerima yang berada di sekolah, melainkan juga bagi peserta didik yang berada di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah merupakan salah satu dari banyak pemerintah daerah yang menaruh perhatian pada pemanfaatan PIP untuk pendidikan kesetaraan.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah mengatakan, distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan penyerapan dana PIP dari peserta didik di PKBM atau SKB terus berjalan dan diiringi pula dengan pendataan yang tepat. “Penerima dana PIP Paket A atau B saat ini masih dikejar untuk daya serapnya, karena lembaga pengelola sekolah Paket A dan B saat ini masih dikejar untuk daya serapnya,” kata Irfansyah.

Dari Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahmad Apriadi menjadi salah satu siswa berprestasi yang menjuarai lomba cerdas cermat hingga lomba tilawah se-Kota Mataram. Peserta didik di kelas 8 SMPN 11 Kota Mataram ini merupakan siswa penerima manfaat yang beban biaya untuk sekolahnya diringankan oleh PIP. Apriadi mengungkapkan rasa terima kasihnya PIP. Program ini, kata dia, sangat bagus dan membantu keberlangsungan pendidikan bagi siswa miskin dalam melanjutkan sekolah. “PIP ini bagus sekali, karena akhirnya siswa miskin dapat tetap melanjutkan sekolah,” katanya.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI