Tampilkan di aplikasi

Buku Makmood Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Berdamai dengan Proses

On The Way Menjadi Muslimah Kuat

1 Pembaca
Rp 135.000 37%
Rp 85.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 255.000 13%
Rp 73.667 /orang
Rp 221.000

5 Pembaca
Rp 425.000 20%
Rp 68.000 /orang
Rp 340.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kisah-kisah ini bisa membuka pikiran muslimah untuk bekerja karena Allah saja, bukan karena mencari uang buat menambah penghasilan keluarga apalagi untuk beli susu. Cukuplah kita percayakan tanggung jawab nafkah pada yang berkepentingan. Kecuali memang ada alasan lain hingga muslimah harus bekerja untuk mencari nafkah. Semoga muslimah bisa memulai membangun surga bersama pasangan mulai dari rumah ... Aamiin

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Nurdiah

Penerbit: Makmood Publishing
ISBN: 9786236596623
Terbit: Januari 2022 , 326 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Kisah-kisah ini bisa membuka pikiran muslimah untuk bekerja karena Allah saja, bukan karena mencari uang buat menambah penghasilan keluarga apalagi untuk beli susu. Cukuplah kita percayakan tanggung jawab nafkah pada yang berkepentingan. Kecuali memang ada alasan lain hingga muslimah harus bekerja untuk mencari nafkah. Semoga muslimah bisa memulai membangun surga bersama pasangan mulai dari rumah ... Aamiin

Pendahuluan / Prolog

Prolog
Sebenarnya tulisan ini saya buat sesaat setelah penelitian tentang konflik peran ganda selesai. Penelitian lama sih, tapi membekas dalam hati saya. Ketika melakukan beberapa wawancara pada muslimah yang bekerja, saya mendapati beberapa kasus yang sering muncul ketika mereka berada di luar rumah. Ada beberapa kejadian yang biasa terjadi di rumah, bisa jadi membuat kita tertawa atau bahkan menangis karena gemasnya. Ada juga peristiwa-peristiwa menyenangkan hingga mengesalkan yang terjadi di luar rumah khususnya di tempat kerja.

Saya akui bahwa muslimah yang bekerja itu luar biasa hebat. Bagaimana tidak hebat, dia bisa mengelola waktu ketika di rumah dan tempat kerja. Tetapi tekanan yang ada di rumah dan kantor bisa jadi membuat muslimah stres berkepanjangan. Tidak semua muslimah sih, karena kadar stres seseorang itu juga berbeda-beda. Ada yang ‘biasa aja tuh’ sampai ‘suka nangis bombay.'

Saya sendiri punya pandangan berbeda tentang muslimah yang bekerja. Bagi saya, penting untuk mengetahui tujuan muslimah itu bekerja untuk apa? Apa untuk cari uang, ingin dianggap ‘mampu bekerja’ atau mencari berkah Allah? Karena memang fitrah muslimah adalah di rumah. Bukan berarti di rumah, muslimah harus diam saja. Terkungkung seperti ‘burung dalam sangkar.’ Bukan begitu ...

Justru dari rumah muslimah mengemban amanah yang sangat banyak. Mulai dari merawat anak-anak, menjaga situasi rumah agar tidak chaos, hingga sukses menjadi orang yang bermanfaat. Muslimah itu multitalent.

Tetapi saya juga tidak bisa mengatakan bahwa muslimah tidak boleh bekerja. Karena saya juga masih mengajar hmmm. Yang saya tahu adalah muslimah bekerja itu tidak wajib. Karena yang wajib adalah kepala rumah tangga alias suami. Muslimah yang bekerja adalah karena dia mencari berkah dari Allah semata untuk menjadi orang yang bermanfaat di luar rumah.

Ketika muslimah bekerja pun harus memenuhi syaratsyarat yang telah ditentukan dalam tuntunan agama. Agama khususnya Islam tidak melarang muslimah bekerja, tetapi memang syaratnya banyak dan terlihat berat. Namun percayalah, syarat yang segambreng itu demi kebaikan muslimah sendiri. Muslimah yang tidak mengindahkan tuntunan bisa jadi akan sukes tetapi hanya di dunia saja tidak di akhirat. Padahal tujuan muslimah adalah surga.

So, saya mencoba mengumpulkan kisah-kisah menarik muslimah dari mulai keadaan mereka bekerja hingga yang memutuskan untuk resign dan kehidupan mereka setelah tidak bekerja. Kisah sehari-hari saja, namun dalam maknanya.

Harapan saya, kisah-kisah ini bisa membuka pikiran muslimah untuk bekerja karena Allah saja, bukan karena mencari uang buat menambah penghasilan keluarga apalagi untuk beli susu. Cukuplah kita percayakan tanggung jawab nafkah pada yang berkepentingan. Kecuali memang ada alasan lain hingga muslimah harus bekerja untuk mencari nafkah.

Semoga muslimah bisa memulai membangun surga bersama pasangan mulai dari rumah ... Aamiin


Nurdiah

Daftar Isi

Sampul
Apa Kata Mereka
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Prolog
Titipan Allah
     Saat Zakia Memakai Kerudung Mamanya
     Kehebohan Pagi Hari
     Mama Minta Peluk
     Anakku Sayang
     Mi Instan With Love
     Lomba Mading Mbak Aya
     Serupa, Tapi Tidak Pernah Sama
     Athiya, Peluk Mama!
     Aku Lelah
     Durhaka Halus
     Nenekku Sayang
     Belanja Peralatan Make Up yang Menakjubkan
Yang Terjadi di Luar
     Penyakit Misterius
     Atasan yang Bikin Galau
     Sang Penghasut
     Si “Ini Loh Aku!”
     Teman Curhat Spesial
     Menjauh Dariku!
     Saksi Palsu
     After Lunch
     Aku Masih Perempuan,`Kan?
     Semoga Aku Tetap Waras
Keputusan Besar
     Ijazahku Sayang
     Izin dari Pasangan
     Menepis Kegalauan
     Seperti Minum Obat Pahit
     Bekerja Tidak Menambah Rezeki
     Bismillah, Aku Resign
Setelah Pesta Perpisahan
     Jet Lag
     Timbangan yang Miring ke Kanan
     Obat untuk Anakku
     Natural Healing
     Maaf, Bajuku Masih Banyak
     Transferanku Belum Masuk
     Mbok Jangan Utang, Tho!
     Kesempatan dalam Kesempitan
     Muslimah Tangguh Pilihan Allah
Sukses Dunia Akhirat
     Muslimah Harus Sehat
     Meneladani Bunda Siti Khadijah
     Aisyah Masa Kini
     Never Give Up
     Komunitas Ibu-Ibu Keren
     Mengamalkan Ilmu Akhirat
     Berani Jadi Masyitoh
     Madrasah Pertama
     Jatuh Cinta Setiap Hari
     Berkarir Jadi Ibu Rumah Tangga
     Tenang, Ada Allah
     Rumahku Surgaku
Daftar Pustaka