Ikhtisar
"Buku ini merupakan sebuah catatan penting sejarah bangsa Indonesia yang memuat kisah hidup Sunan Gunung Jati. Ia seorang tokoh faktual yang kontribusi gagasan dan kepemimpinannya sanggup menghadirkan pesona peradaban agung di tanah Jawa.
Beragam terobosan pemikiran dan strateginya dalam mengurus masyarakat menjadi kekayaan berharga untuk diserap dalam membangun karakter generasi muslim. Juga sangat menarik dijadikan sumber sejarah bagi siapa saja yang mencintai keilmuan bidang kebudayaan, sosial, politik, dan agama."
Pendahuluan / Prolog
Pendahuluan
Kemajuan sains dan teknologi menjelang berakhirnya milenium II berjalan sangat pesat, sehingga jarak antara satu kota dengan kota lain menjadi seperti lebih dekat, begitu juga jarak antara satu negara dengan negara lain. Bahkan jarak antara satu benua dengan benua lain tidak lagi terhalang oleh kekuatan fisik. Kehadiran peradaban baru itu oleh Alvin Toffler disebut peradaban gelombang ketiga atau peradaban informasi. Arus informasi menyebar dengan dahsyat hanya dalam bilangan detik, merambah ke seluruh pelosok penjuru dunia, menembus dinding-dinding yang mengungkung individu. Melalui berbagai fasilitas, seperti internet dan TV, segala macam bentuk informasi dapat diperoleh. Semburan informasi beruntun yang dapat menembus berbagai batas kehidupan fisiologis tersebut mulai sangat terasa bagi masyarakat Indonesia menjelang akhir tahun 1990-an. Batas-batas ruang dan waktu menjadi relatif sejalan dengan tersedianya fasilitas transportasi dan komunikasi (Featherstone, 1990: 16).
Arus informasi dahsyat ini menyebabkan bergejolaknya nurani sebagian besar masyarakat intelektual Indonesia untuk membangun demokratisasi dalam segala aspek kemasyarakatan, kebangsaan, dan negara. Keterbukaan dalam segala aspek kehidupan sudah menjadi keniscayaan historis yang tidak mungkin dihalangi (Muhaimin, 2000: 2).
Kekuatan informasi di atas ikut mempercepat lahirnya gerakan reformasi di Indonesia. Puncaknya terlihat ketika tergulingnya rezim Orde Baru yang dipimpin Suharto, kemudian pergantian kepemimpinan nasional yang tidak pernah terjadi sebelumnya selama lebih kurang 32 tahun. Oleh sebagian kalangan, pergantian ini dianggap sebagai sebuah perubahan yang fundamental dalam tradisi kepemimpinan di Indonesia pada masa itu. Seiring dengan itu, muncul harapan-harapan baru agar tradisi kepemimpinan menjadi lebih baik, lebih bermartabat, lebih egaliter, lebih demokratis, dan sebagainya.
Munculnya gerakan reformasi sebagai enlightenment (pencerahan) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa di Indonesia terjadi krisis multidimensional, seperti krisis moral, ekonomi, religius (keimanan), kepercayaan, krisis identitas, dan kepemimpinan. Krisis-krisis ini merupakan akibat dari tidak konsistennya pemimpin pada masa itu terhadap amanah konstitusi yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45, serta nilai-nilai moral dan religius yang menjadi anutan dan identitas kebangsaan atau keindonesiaan. Ketidakkonsistenan ini terjadi bukan hanya pada elit politik, tetapi juga merambah ke birokrasi tingkat bawah, sehingga muncul ketidakpastian hukum dan budaya korupsi yang begitu parah, yang pada akhirnya menyebabkan keterpurukan dalam bidang ekonomi. Keterpurukan ini ditandai dengan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dan meningkatnya harga kebutuhan pokok masyarakat (sembako) sehingga tidak terjangkau oleh daya beli sebagian besar masyarakat Indonesia yang rata-rata hidup di bawah garis kemiskinan.
Dari sudut pandang sosial-ekonomi, menurunnya nilai tukar rupiah antara lain menyebabkan sebagian besar pengusaha kecil gulung tikar, pengusaha-pengusaha besar kehilangan investor, dan sebagian besar investor asing menarik investasinya dan mengalihkannya ke tempat lain. Maka konsekuensi logis dari kondisi ini adalah angka pengangguran semakin meningkat yang secara tidak langsung menambah panjang deretan kemiskinan di Indonesia.
Daftar Isi
Sampul
Kata Pengantar
Pengantar Penulis
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Profil Ketokohan Sunan Gunung Jati
Sejarah Hidup Dan Silsilah Keturunan Sunan Gunung Jati
Pengalaman Belajar Sunan Gunung Jati
Menjadi Guru Agama
Bab III Islamisasi Di Jawa Barat Dan Kepemimpinan Sunan Gunung Jati
Sejarah Masuknya Islam Di Cirebon
Cirebon Sebagai Pusat Islamisasi Jawa Barat
Peran Kepemimpinan Sunan Gunung Jati
Bab IV Ajaran Kepemimpinan Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati Di Antara Wali Songo
Strategi Kepemimpinan Sunan Gunung Jati
Nilai-nilai Moral Dalam Ajaran Kepemimpinan Sunan Gunung Jati
Bab V Etika Kepemimpinan Sunan Gunung Jati Dan Pembangunan Moral BangsaBab V Etika Kepemimpinan Sunan Gunung Jati Dan Pembangunan Moral BangsaBab V Etika Kepemimpinan Sunan Gunung Jati Dan Pembangunan Moral Bangsa
Nilai-nilai Kepemimpinan Sunan Gunung Jati Dan Kontribusinya Dalam Pembangunan Moral Bangsa
Etika Kepemimpinan Sunan Gunung Jati Dalam Simbol Budaya Dan Tradisi
Ajaran Kepemimpinan Sunan Gunung Jati Dan Pancasila Sebagai Etika Kepemimpinan Di Indonesia
Ajaran Sunan Gunung Jati Sebagai Orientasi Etis Kepemimpinan Di Indonesia
Masa Depan Etika Kepemimpinan Di Indonesia
Bab VI Penutup
Kesimpulan
Saran
Indeks
Daftar Pustaka
Tentang Penulis