Ikhtisar
Gurit, sebagai senandung puisi bernada, juga sebagai lirik-lirik dengan makna yang sangat dalam. Penulis memilih unsur gurit sebagai cerminan jiwa yang terserat dalam bahasa dan kata tertulis. Antologi puisi ini sebagian besar menceritakan kehidupan pribadi penulis, pada saat senang, sedih, luka, marah, tenang, dingin, kecewa, sebagian besar akan ditemukan dalam goresan-goresan puisi dalam buku ini. Sebagai bagian dari karya sastra, puisi ini dapat menjadi bagian yang ikut serta dalam menambah katalog sastra, juga menjadi bagian dari rujukan penulis lain yang memerlukan bank kata. Semoga ketidaksempurnaan “Gurit” ini, dapat menjadi sedikit peredam “rasa” yang tidak pernah puas akan “dunia”.
Pendahuluan / Prolog
Catatan Penulis
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Berkat dan Rahmat serta Ridho-Nyalah kami dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan Antologi Puisi Gurit-gurit pada edisi pertama ini. Shalawat serta salam juga kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW., sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik dalam perkataan, perbuatan atau perilaku sehari-hari.
Gurit, sebagai senandung puisi bernada, juga sebagai lirik-lirik dengan makna yang sangat dalam. Penulis memilih unsur gurit sebagai cerminan jiwa yang terserat dalam bahasa dan kata tertulis. Antologi puisi ini sebagian besar menceritakan kehidupan pribadi penulis, pada saat senang, sedih, luka, marah, tenang, dingin, kecewa, sebagian besar akan ditemukan dalam goresan-goresan puisi dalam buku ini. Sebagai bagian dari karya sastra, puisi ini dapat menjadi bagian yang ikut serta dalam menambah katalog sastra, juga menjadi bagian dari rujukan penulis lain yang memerlukan bank kata. Semoga ketidaksempurnaan “Gurit” ini, dapat menjadi sedikit peredam “rasa” yang tidak pernah puas akan “dunia”. Selamat membaca.
Malang, Juli 2021
Penulis
Daftar Isi
Sampul
Catatan Penulis
Daftar Isi
Amarah Membara
Ketika Ego Menguasai
Pikiran Keruh
Hari Ceria
Kata-Kata Panas
Nilai-Nilai Kehidupan
Norma Yang Menghilang
Keluarga Kecil
Anugrah Ilahi
Jawaban Pasti
Restu Illahi
Kasih Sayang Tertulus
Doa Tulus
Surga Dunia Yang Mulia
Dini Hari Yang Sunyi
Tabungan Abadi
Pagi Buta
Gadis Kecilku
Ketulusan Hati
Pagi Telah Kembali
Ruangan Yang Ku Rindukan
Tak Berpenghuni
Tulisan Kisah Kehidupan
Keheningan Malam
Nikmat Alam
Karpet Alam
Jalan Sepi
Perasaan Tersembunyi
Sebatas Angan
Aroma Khas Kelembutan
Heli Doreng
Gadis Penjual Bunga
Istana Putih
Rumah Dakwah
Kecil Mungil Berwarna-Warni
Ibu Pertiwi
Pejuang Ibu Pertiwi
Pahlawan Sejati
Bumiku Sedang Sakit
Hari Yang Dinanti
Profil Penulis