Tekan Kenaikan Harga Nampaknya pemerintah sekarang lebih cerdik. Menaikkan bahan bakar tidak monohok. Tapi, dengan mengganti bahan bakar yang telah ada dengan kualitas yang dinaikkan. Misalnya bensin Premium subsidi dihapus atau dinaikkan harganya diganti dengan Pertalite. Kalau kita telaah, sebenarnya oktan bensin Premium dan Pertalite bisa dikatakan sama-sama 90 dalam tanda kutip. Premium yang katanya beroktan 88 tapi kenyatannya ada juga yang ber-oktan 90. Karena sebagian Premium kita berasal dari impor. Sedangkan Negara asal impor, minimal hanya memproduksi bahan bakar oktan 90.
Jadi, sebagian bensin Premium sebenarnya sudah ber-oktan sama dengan Pertalite, yaitu 90. Kalau soal pewarnaan hanya untuk membedakan. Cara ini menguntungkan bagi masyarakat, meski Premium mulai hilang dan harus beralih menggunakan Pertalite yang lebih mahal, tapi tidak berdampak pada yang lainnya. Harga-harga makanan pokok dan kebutuhan sekunder jadi tidak naik.
Demikin juga sekarang sudah disiapkan Pertamax Turbo. Meski punya angka oktan 98, tapi sepertinya akan menggantikan Pertamax Plus yang ber-oktan 95. Apalagi kalau melihat dari warna yang ditimbulkan sama-sama merah. Makinmakin bisa ditebak bahwa Pertamax Plus akan digantikan Pertamax Turbo. Ini analisa beberapa biker, lho. Selanjutnya pasti adalagi yang akan digantikan. Bisa saja Pertamax akan naik oktan jadi 95 dengan harga naik pula. Tapi, cara seperti ini memang tidak telak. Harga kebutuhan pokok kita masih stabil. Skenario pemerintah memang harus jitu.