Tampilkan di aplikasi

Mengenal asal mula kubah masjid

Majalah Mulia - Edisi 4/2017
11 September 2017

Majalah Mulia - Edisi 4/2017

Kubah bukan berasal dari peninggalan arsitektur Islam. Namun, Islam memperbolehkan akulturasi arsitektur. / Foto : PIXABAY

Mulia
Masjid memiliki peran vital dalam Islam. Itu sebabnya, hal pertama yang dilakukan Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wassallam ketika hijrah ke Madinah adalah mendirikan masjid. Rasulullah membangun masjid dengan arsitektur sangat sederhana dan lebih bersifat fungsional. Arsitektur awal masjid di Madinah berbentuk segi empat dengan dinding sebagai pembatas sekelilingnya.

Arsitek terkemuka, Prof K. Cresswell dalam Early Muslim Architecture mengungkapkan, pada desain awal masjid di Madinah sama sekali belum mengenal kubah. Kubah memang bukan berasal dan berakar dari arsitektur Islam. Ajaran Islam tidak membawa secara langsung tradisi budaya fisik. Islam tidak mengajarkan secara detil dan konkret tata bentuk arsitektur.

Namun, Islam memberi kesempatan kepada umatnya untuk menentukan pilihan-pilihan fisik arsitektur dengan mengandalkan akal budi. Sementara itu, hampir semua kebudayaan mengenal dan membangun kubah. Dari masa ke masa bentuk kubah selalu berubah-ubah. Konon, peradaban pertama yang mengenal dan menggunakan kubah adalah bangsa Mesopotamia sejak 6.000 tahun yang lalu.

Pada abad ke-14 SM, di Mycenaean Greeks sudah ditemukan bangunan makam berbentuk kubah (tholos tombs). Ada pula yang menyatakan bahwa kubah mulai muncul pada masa imperium Romawi, sekitar tahun 100 M. Salah satu faktanya adalah bangunan pantheon (kuil) di kota Roma yang dibangun Raja Hadria pada 118- 128 M. Penggunaan kubah tercatat mulai berkembang pesat di periode awal masa Kristen.

Struktur dan bentang kubah pada waktu itu tak terlalu besar, seperti terdapat pada bangunan Santa Costanza di Roma.Pada era kekuasaan Bizantium, Kaisar Justinian mulai membangun kubah kuno yang megah. Pada tahun 500 M, dia menggunakan kubah pada bangunan Hagia Spohia di Konstantinopel.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI