Tampilkan di aplikasi

Sugiarto, lumpuh, tetap gigih mengajar al-Qur'an

Majalah Mulia - Edisi 10/2017
9 Oktober 2017

Majalah Mulia - Edisi 10/2017

Puluhan anak duduk bersila mengelilingi ranjang. Ia mengajarkan al-Quran meski dengan fisik terbatas. / Foto : Robinsah/Mulia

Mulia
Sekujur tubuh laki-laki itu tertutup selimut, mulai dari dada hingga ujung kaki. Yang terlihat tinggal kedua tangan dan bagian muka/ kepala. Kedua lengan tangannya kurus kering, tak ubahnya tulang berbalut kulit. Sedangkan kedua pipinya menjorok ke dalam. Nyaris tak berdaging. Kedua matanya cekung agak kehitam-hitaman. Selain ditutup selimut, kedua betisnya juga dibalut kain kasa karena terus mengeluarkan cairan dari bekas luka.

“Hanya tinggal ini sampai ke atas yang masih berfungsi, selainnya sudah mati. Lumpuh,” jelas Sugiarto, nama lakilaki itu, menjelaskan kondisi tubuhnya, ketika ditemui di kediamannya Karangbawang, Ajibarang, Banyumas, awal Agustus lalu. Kondisi yang dialami Sugi, demikian ia biasa disapa, telah berjalan 15 tahun. Musibah yang menimpa dirinya bermula ketika suatu sore, tahun 2002 ia hendak pulang usai mengikuti pengajian di salah satu pondok, jaraknya beberapa kilo meter dari kediamannya.

Nahas baginya, ketika hendak mengarahkan ‘kuda besi’nya ke gang arah rumah, sebuah bus secara tiba-tiba menyeruduk motor yang ditumpangi. Ia terpelanting, bahkan sampai dua kali digilas, karena si sopir tak mampu menguasai kendali. Ia kemudian langsung dirujuk warga ke Puskesmas setempat. Karena lukanya sangat serius dan alat-alat tidak memadahi, ia dirujuk ke rumah sakit. Keadaannya sama.

Rumah sakit tak siap dan akhirnya dibawalah ke salah satu rumah sakit di Solo, Jawa Tengah. Vonis pilu dari dokter pun diterima Sugiarto; ia mengalami lumpuh permanen pada sebagian besar tubuhnya. Mulanya dari bawah rusuk hingga ke ujung kaki. Namun semakin lama, semakin menjalar ke atas, sampai ke beberapa bagian tulang rusuknya.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI