Tidak ada langkah mendasar yang sangat dibutuhkan umat manusia di setiap zaman dari kegiatan paling klasik sekaligus paling menentukan kehidupan umat manusia, dari selain aktivitas membaca.
Betapa penting kegiatan membaca ini, perintah yang pertama Allah Ta’ala tekankan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam adalah iqra’ bismirabbik.
Ternyata, kegiatan membaca adalah hal yang pertama kali dialami dan dirasakan begitu penting dalam pendidikan anak di dalam keluarga oleh sosok pria yang kini kita kenal dengan nama lengkap, Prof. Daniel M. Rosyid PhD.
Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 2 Juli 1961 itu sedikit memberikan kisah hidup dan pengalamannya kepada Mulia belum lama ini di bilangan Jakarta Selatan. “Ibu mengajarkan membaca dan kesenangan berbahasa dan seni, serta memberi keleluasaan untuk bermain.
Sedangkan, ayah mengajarkan kesetiaan dan komitmen pada prinsip,” terangnya. Dalam salah satu paparannya perihal leadership di sebuah radio swasta, Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) ini menjelaskan bahwa di dalam proses kepemimpinan pun kegiatan membaca sangat menentukan.
“Bahkan dalam soal leadership, hal penting yang harus kita pahami adalah proses. Seseorang akan menjadi leader yang baik manakala memiliki kemampuan making sense of experience. Jadi dia itu membaca zaman. Membaca apa saja, membaca buku-buku, melihat peristiwa-peristiwa.
Jadi orangnya itu tajam sekali,” tegasnya. Dari proses membaca yang diterapkan, barulah orangtuameningkatkan keterampilan hidup anak, yakni masuk pada fase mendidik tentang ketelitian dan ketekunan.
