Tampilkan di aplikasi

Kebusukan muslihat kaum yahudi

Majalah Mulia - Edisi 10/2019
10 Oktober 2019

Majalah Mulia - Edisi 10/2019

Kaum yahudi

Mulia
Jika terhadap kejadian kemarin kita bisa belajar dan waspada untuk selamat dari keburukan, lantas bagaimana jika kita mengamati, mengkaji, dan mempelajari kehidupan Nabi ? Tentu akan sangat kaya dengan ibrah (pelajaran). Menariknya, tidak satu pun sisi kehidupan Nabi melainkan juga hadir realitanya dalam kehidupan masa kini.

Seperti soal Yahudi, bagaimana mestinya kita bersikap terhadap kaum terkutuk itu? Syeikh Shafiyurrahman AlMubarakfuri dalam bukunya Ar-Rahiq AlMakhtum memotret kelakuan Kaum Yahudi terhadap Nabi Muhammad . Manusia agung yang sama-sama kita cintai.

Ibn Ishaq berkata, “Syas bin Qais, seorang tua renta dari etnis Yahudi, pembesar kekufuran dan seorang yang amat iri lagi dengki terhadap kaum Muslimin melintasi beberapa orang SahabatRasulullah dari suku Aus dan Khajraj di suatu majelis tempat mereka biasa berkumpul dan bercengkerama.

Suasana keakraban, kekompakan dan perdamaian di antara mereka di atas din Islam ini yang sebelumnya diliputi rasa permusuhan di antara mereka pada masa Jahiliyah, membuat dirinya dongkol. Dia berkata, “Bani Qiyalah telah bersatu-padu di negeri ini. Demi Allah, ini tidak boleh terjadi. Sebab, bila mereka sudah bersatu-padu seperti ini maka kami tidak akan dapat lagi mendikte mereka.

Lalu dia memerintahkan seorang pemuda Yahudi yang ada bersamanya seraya berkata, ‘Pergilah bergabung dengan mereka dan dudukduduklah di sana, kemudian ungkitlah kembali kepada mereka peperangan Bu’ats (perang antara Aus dan Khazraj di zaman Jahiliyyah) dan nostalgia-nostalgia yang lalu. Senandungkan kepada mereka sebagian syair-syair yang pernah menjadi kebanggaan mereka.

Sang pemuda itu 31 pun melakukannya. Lalu tak berapa lama, mereka pun mulai terlibat perang mulut sehingga akhirnya timbul cekcok dan salingg berbanggabangga. Puncaknya, dua orang dari kedua kelompok itu saling meloncat ke atas tunggangan dan saling berbantah-bantahan
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI