Tampilkan di aplikasi

Romantisme ilmu

Majalah Mulia - Edisi 10/2019
10 Oktober 2019

Majalah Mulia - Edisi 10/2019

Ilmu

Mulia
No one remembers who came in second. Disadari atau tidak, ungkapan Walter Hagen ini sering berubah jadi “mantra”. Seperti ada jimat yang ditakuti tuahnya.

Dalam sekejap, ia mampu menyulap orang saling berebut menjadi nomor satu. Asumsi orang, seolah-olah yang hebat itu cuma si nomor satu. Yang lain tak perlu diingat apalagi diperhatikan.

Pastinya tidak demikian. Sebab di banyak tempat, tak jarang manusia justru lebih terkesan pada sisi lain di luar kehebatan atau prestasi. Kala reuni dengan temanteman semasa kecil atau sekolah, misalnya.

Kadang yang ditanya dan diingat bukan siapa yang ranking satu di sekolah. Tapi soal kekonyolan dan kehebohan dulu selama belajar atau kuliah.

Ini bukan soal legitimasi bolehnya orang itu melanggar aturan kebanyakan. Tidak. Tapi pesan positifnya, bahwa orang tersebut jangan mau stres hanya karena merasa kurang di satu hal saja.

Padahal nyatanya, celah kebaikan begitu berlimpah di sekitarnya. Lalu kenapa mesti galau? Sedang ibadah dan amal shaleh untuk meraup pahala kebaikan itu bertabur dimanamana. Bahkan nyaris tak terkira dengan karunia yang telah ternikmati selama ini.

Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad mengajarkan tentang konsep manusia. Sabda beliau: “Manusia ibarat barang tambang berharga seperti tambang emas dan perak. Orang yang mulia pada masa jahiliyah, akan menjadi orang yang mulia juga dalam Islam apabila ia berilmu.

Ruh ibarat pasukan yang dikumpulkan, ia akan bersatu jika serasi dan akan berselisih jika tidak serasi.” (Riwayat Muslim). Yakni setiap orang terlahir dengan 67 ragam potensi dan keadaan. Ada kurang ada lebih. Ada cerdas ada yang bodoh, ada yang hidupnya mapan adapula yang selalu merasa sempit, dan sebagainya.

Itu semua adalah nikmat dan karunia yang patut disyukuri. Soal kemampuan dan kecenderungan serta karakter yang berbeda. Itulah romantisisme. Asal ia mau belajar dan terus mengupayakannya.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI