Prioritas hidup
Jika kita coba jujur pada diri sendiri, sebenarnya apa yang menjadi prioritas dalam kehidupan ini, boleh jadi masih ada yang belum bisa memberikan jawaban pasti. Mungkin ada yang meyakini bahwa dalam hidup ini tidak ada prioritas hidup selain pekerjaan, karir dan beragam kesenangan dunia.
Hal itu memang wajar kalau sebatas indra yang digunakan untuk melihat kehidupan ini. Terlebih dunia kekinian, memang begitu adanya. Akan tetapi kalau kita gunakan iman, menurut Imam Al Ghazali di dalam bukunya Minhajul Abidin. Prioritas hidup orang mukmin itu ada dua, yaitu ilmu dan ibadah.
Tidak ada urusan terbaik dalam hidup ini selain ilmu dan ibadah. Tidak ada urusan yang akan mendatangkan kebaikan, kemuliaan dan kebahagiaan selain ilmu dan ibadah. Bahkan seluruh urusan manusia di dunia ini yang tidak terkait ilmu dan ibadah hakekatnya hanyalah kesia-siaan.
Dan, kalau kita tinjau di dalam Al-Qur’an, tujuan daripada diciptakannya manusia tiada lain adalah beribadah “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu.” (QS. Adz Dzariyat: 56).
Pertanyaannya kemudian, bagaimana kita bisa beribadah dengan baik, tentu saja perlu ilmu. Dalam Islam dikenal kaidah al-ilmu qobla amal, bahwa ilmu sebelum amal. Artinya, wajib setiap Muslim dan Muslimah terus menerus menambah ilmu dalam hidupnya guna meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah.
Lantas apakah kita semua harus masuk madrasah kembali? Tentu saja tidak. Kalau memang umur kita masih muda, belum memiliki tanggung jawab keluarga, maka menuntut ilmu dan beribadah adalah yang terbaik. Akan tetapi jika memang sudah berada di dalam dunia kerja, maka jangan habiskan umur untuk urusan dunia.
Bahkan andai kita tidak mampu untuk menuntut ilmu dan beribadah secara ideal, peluang kebaikan ini masih bisa kita tempuh yaitu dengan memberikan bantuan untuk memudahkan para penuntut ilmu belajar dengan baik dan beribadah dengan tekun.