Selama bulan Ramadan, kita bisa menjumpai kurma banyak dijual di mana-mana. Buah khas Timur Tengah ini dapat juga dinikmati oleh mamil sebagai menu berbuka puasa yang praktis dan kaya manfaat. Kurma mengandung karbohidrat, protein nabati, lemak nabati, vitamin, mineral, dan serat. Kandungan fruktosa yang tinggi pada kurma dapat menjadi sumber energi yang cepat diserap tubuh. Menurut penelitian, makan kurma 100 g (sekitar 4—5 buah) bisa mencukupi 15%—18% kebutuhan energi harian kita.
Kurma juga mengandung vitamin A, B kompleks, K, niasin, ribofl avin, dan tanin. Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. Tanin bisa mencegah infeksi dan infl amasi. Vitamin K mencegah tulang keropos. Kurma mengandung sekitar 15 mineral yang penting untuk tubuh, di antaranya kalium, potasium, fosfor, selenium, magnesium, natrium, cobalt, dan zink. Berbagai zat penting untuk kehamilan seperti asam folat, zat besi, dan kalsium juga terdapat dalam buah bernama latin Phoenix dactylifera ini. Belum lagi kandungan seratnya, dalam 100 g kurma terdapat sekitar 7 g serat.
Dengan mengonsumsi kurma, Mama bisa memberikan nutrisi terbaik bagi perkembangan otak, tulang dan gigi, serta organ-organ penting lain pada janin. Mama pun dapat mencegah anemia serta terhindar dari sembelit dengan menyantap kurma. Tak hanya itu, sebuah penelitian di University of Science and Technology di Yordania malah menemukan hubungan antara mengonsumsi kurma dengan persalinan normal. Dalam penelitian tersebut, 69 mamil mengonsumsi enam buah kurma setiap hari selama empat minggu sebelum persalinan. Kelompok itu dibandingkan dengan 45 mamil yang tidak mengonsumsi kurma menjelang persalinan.
