Menggali Bakat Takkan Sia-Sia, Mama Papa hebat, kita pasti penasaran banget, ya, ingin tahu apa bakat yang dimiliki si kecil, sebab katanya setiap anak dianugerahi suatu bakat. Namun, ternyata menemukan bakat anak itu tak mudah, butuh pengamatan panjang dan intensif. Sampai-sampai sebagian orangtua maju mundur dalam berinvestasi untuk memastikan bakat anaknya. Bisa dimaklumi, kok, mengingat biayanya kadang lumayan besar. Belum lagi kalau ternyata bakat itu tak ada dalam daftar harapan kita, bisa-bisa malah dicuekin.
Lucunya, minat dan bakat belum tentu sejalan. Bakat bisa “hilang” jika pemiliknya tak berminat untuk mengasahnya jadi sesuatu. Beruntung, dinamika zaman semakin memberi ruang kepada talenta-talenta yang sebelumnya kurang masuk hitungan. Talenta-talenta yang ada sebetulnya bisa digolongkan menggunakan teori Multiple Inteligences dari Howard Gardner. Menariknya, dengan begitu terlihat hubungan antara kegiatan mengasah bakat dengan stimulasi otak. Artinya, tak ada yang pernah sia-sia dari usaha mencari dan mengasah bakat anak meskipun bisa saja nanti bakat itu ditinggalkan. Nah, apakah Mama-Papa siap dengan kemungkinan seperti ini? Tak perlu dijawab sekarang, baca saja rubrik Beranda di halaman 4 sampai 7.