Ketika Mama berjalan masuk ke sebuah ruangan ingin mengambil sesuatu, lalu tak mampu mengingat apa yang Mama butuhkan dan hal ini terjadi sebanyak 5 hingga 10 kali dalam sehari, inilah mamnesia. Begitu penjelasan dari Louann Brizendine, MD, direktur Women’s Mood and Hormone Clinic di University of California, San Francisco. Mamnesia juga biasa disebut dengan momnesia, pregnancy brain, atau mommy brain. Istilah mamnesia sendiri berasal dari singkatan kata mama dan amnesia. Seperti dikutip di situs webmd.com, Louann mengatakan, ada penam bahan 15 hingga 40 kali lipat hormon progesteron dan estrogen yang “me ren dam” otak selama kehamilan. Hormon tersebut memengaruhi semua jenis neuron (sel-sel saraf dan cabang-cabang halus) di otak. “Dalam beberapa jurnal dan penelitian disebutkan, kehamilan menyebabkan perubahan pada sistem saraf pusat yang memengaruhi tingkat konsentrasi, perhatian, bahkan daya ingat,” jelas dr. Khanisyah Erza Gumilar, SpOG.
Tak hanya peningkatan hormon yang memengaruhi sistem saraf ini sebagai satu-satunya alasan terjadinya mamnesia, Ma. Menurut Jane Martin, MD, direktur Neuropsychological Testing and Evaluation Center di New York’s Mount Sinai Medical Center, ketika seseorang tidak cukup tidur dan dituntut untuk mengerjakan lebih dari satu tugas, daya ingatnya pasti akan menurun. Begitu juga dengan kemampuan kognitifnya. Nah, ketika Mama hamil lalu muncul keluhan kehamilan, seperti nyeri pinggang dan lainnya, ini akan mengganggu kualitas dan kuantitas tidur mamil, apalagi bila ditambah tuntutan tugas/ pekerjaan lainnya. Dampaknya, mamil pun menjadi mudah lupa dan sulit berkonsentrasi.
Faktor Sugesti Lain lagi dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ros Crawley, PhD, peneliti di University of Sunderland, Inggris. Pada 2008, Ros melakukan sebuah studi yang membandingkan performa mamil dan perempuan yang tak hamil dengan 15 tes sensitif dalam menguji daya ingat dan kewaspadaan mereka.
