Pernah mendengar istilah “jago kandang”? Istilah ini umum diungkapkan orang saat ada anak yang punya sifat ceria, energik, dan ceriwis di dalam rumah, tetapi bertolak belakang saat ia berada di luar lingkungan rumah. Anak malah tiba-tiba menjadi pendiam, pemalu, dan lebih memilih bersembunyi atau terus menempel dekat kita. Sebetulnya, karakter setiap anak itu berbedabeda. Ada memang anak yang di rumah ramai, tetapi di luar malah pendiam. Ada pula sebaliknya, di rumah pendiam, di luar lebih ceriwis. Jadi, memang perbedaan karakter itu salah satu yang menyebabkan adanya perbedaan sikap anak di rumah dan di luar rumah. Selain itu, pola asuh orangtua di rumah juga turut menyumbangkan peran pada karakter anak di luar rumah. Misalnya, di rumah anak terlalu dibatasi perilakunya, tidak boleh ini itu, sehingga kurang mendapat kesempatan untuk mencoba semua hal secara mandiri.
Hal ini tentu berpengaruh pada diri anak. Saat berada di luar rumah, ia cenderung tidak berani melakukan apa-apa karena jadi sangat bergantung pada orangtuanya. Bisa juga terjadi sebaliknya, anak di rumah sangat aktif dan ramai. Namun, begitu di luar rumah orangtua sering mengingatkan anak tidak boleh begini, jangan lakukan itu, dst, sehingga anak tidak terdorong untuk berani bertindak karena takut dimarahi oleh orangtua. Anak jadi canggung untuk memulai berinteraksi, dan ragu saat bertindak. Kalau hal ini terus dibiarkan hingga anak besar, tentu akan membuat orangtua khawatir bukan? kenali dulu tempramen anak Sebelum Mama Papa menyimpulkan si buah hati adalah jago kandang, pertama, kita harus mampu mengenali temperamen anak. Setiap anak punya cara berbeda-beda untuk mengenali dunia di sekitarnya. Lebih dulu kita tahu bagaimana sifat anak, sehingga kita bisa membantunya beradaptasi dengan orang-orang yang baru dikenalnya,
