Sisi Gelap Mama, Perempuan punya banyak cerita, karena perempuan punya banyak sisi. Termasuk, sisi gelap, yang hanya sebagian kecil perempuan menyadari dan mengakuinya. Sisanya yakin dengan seyakin-yakinnya kalau perempuan adalah sosok yang selalu kuat, karena punya pengalaman sembilan bulan mengandung anaknya, melahirkannya, dan menyusuinya. Padahal, aslinya perempuan gampang rapuh juga. Saya juga sempat mengalaminya. Ketika si kecil baru saja berusia beberapa minggu. Tiap sore saya membayangkan keseruan suasana di Redaksi; dinamika bekerja yang membuat saya merasa jadi orang penting. Lalu, tahu-tahu keseruan itu harus ditukar dengan dunia sempit berjarak antara bayi dan pintu kamar.
Dunia yang membuat saya merasa dikucilkan. Dunia yang menyeret saya pada kelemahan saya. Lalu saya pun menangis… membayangkan hari-hari yang tak lagi bebas, hari-hari yang melulu diisi dengan urusan ganti popok dan menyusui. Jadi, kalau tahu-tahu diberitakan ada ibu menyakiti bayinya sampai binasa, itu bukan tanpa sebab. Itu bukan karena si ibu berteman dengan makhluk ghaib dan mendengar bisikanbisikan setan. Ia hanya sedang memperlihatkan keterkucilannya, kelemahannya. Ia butuh merasa didengar. Ia butuh merasa didukung.
Jadi, suarakanlah kelemahan kita, wahai, para Mama! Jangan malu untuk mengakui bahwa kita bukanlah ibu yang sempurna. Jangan sungkan untuk bilang ke mertua bahwa ada saatnya kita perlu leyeh-leyeh dalam sehari. Beranikan diri untuk “kabur” beberapa jam, malam mingguan dengan suami atau hang out dengan sahabat (toh, ASI bisa diperah untuk stok sehari, bahkan lebih). Intinya, jangan lupa bersenang-senang. Inilah yang menyelamatkan saya dari baby blues. Nah, apa yang bisa bikin Mama senang? Cari tahu sekarang dan lakukan! Yakin, deh, Mama senang, dedek bayi tenang.