Tampilkan di aplikasi

Bebas demam berdarah berkat vaksin dengue

Tabloid Nakita - Edisi 917
26 Oktober 2016

Tabloid Nakita - Edisi 917

Akhirnya ... vaksin dengue yang ditunggutunggu itu pun datang jua. Leganya, ya, Ma!

Nakita
DBD alias demam berdarah dengue, boleh dibilang menjadi momok bagi kita. Betapa tidak? Penyakit akibat infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini, memiliki manifestasi klinis yang sangat luas, dari infeksi tanpa gejala, gejala ringan, sampai gejala berat, bahkan kematian. Banyak faktor yang memengaruhi berat-ringannya manifestasi infeksi dengue, antara lain faktor usia, status gizi, serotipe virus (ada empat serotipe, yaitu virus DEN-1, DEN- 2, DEN-3 dan DEN-4), serta adanya penyakit lain.

DBD—yang beberapa tahun terakhir ini sering kali muncul di musim pancaroba, utamanya di awal tahun— masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014, DBD dapat ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia dan hampir setiap tahun terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) di beberapa daerah yang biasanya terjadi pada musim penghujan. Beberapa faktor yang memengaruhi hal ini, antara lain, adanya semua serotipe virus dengue di Indonesia, iklim tropis yang mendukung kehidupan virus dan vektor nyamuk, masih adanya air bersih yang tertampung sebagai media pertumbuhan larva nyamuk Aedes aegypti, serta peningkatan curah hujan.

Berdasarkan “Informasi Umum Demam Berdarah Dengue” (2011) Ditjen P2PL (Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan) Kemenkes RI, DBD pertama kali dilaporkan pada 1968 di Jakarta dan Surabaya, dengan 48 penderita dan angka kematian (CFR=Case Fatality Rate) sebesar 41,3%. Hingga 2010, program pencegahan dan pemberantasan DBD (yang telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia) berhasil menurunkan angka kematian dari 41,3% menjadi 0,87%, tetapi belum berhasil menurunkan angka kesakitan. Jumlah penderita cenderung meningkat, penyebarannya semakin luas, menyerang tidak hanya anakanak, tetapi juga golongan umur yang lebih tua, seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI