Sebetulnya, kondisi tubuh Mama pascahamil dan melahirkan dipengaruhi oleh kondisi tubuh sebelum hamil. Jika bertubuh langsing, kemungkinan Mama akan menjadi sintal (padat berisi) setelah bersalin. Namun bila awalnya sudah padat lemak, kemungkinan besar setelah nya tak jauh beda, bahkan bertambah banyak. Jadi, menuju berat bada ideal seharusnya sudah dipersiapkan sejak sebelum kehamilan. Dengan begitu, tubuh yang sintal ataupun curvy (panggul dan bokong besar, payudara penuh) bisa dicapai.
Yaaa ... sudah telanjur, gimana dong? Tenang, Ma. Masih ada waktu, kok, untuk membentuk tubuh indah kembali. Caranya? Perhatikan pola makan! Wow, gampang banget, ya, Ma. Namun bukan berupa mengurangi makan atau malah tidak makan sama sekali pada waktu jam makan, melainkan lebih pada mengatur menu atau bahan makanan sedemikian rupa di jam-jam makan utama dan waktu makan selingan sehingga tak menambah lemak tubuh.
Apalagi di masa menyusui, tentunya Mama membutuhkan kalori lebih banyak. Pasalnya, isapan bayi pada puting akan merangsang sejumlah hormon yang berperan dalam produksi air susu, sehingga tubuh Mama akan mengeluarkan sejumlah kalori untuk proses tersebut. Nah, pembakaran kalori tersebut ditandai dengan rasa cepat lapar, sehingga umumnya keinginan makan pun bertambah alias Mama memiliki nafsu makan berlebih. Itu sebab, mama menyusui tak disarankan mengurangi makan—apalagi sampai melakukan diet ketat—hanya demi mencapai tubuh ideal.
Lagi pula, diet ketat, terutama selama enam bulan pertama menyusui, akan berpengaruh pada kualitas ASI sehingga bayi Mama bisa tidak mendapatkan gizi yang cukup. Jadi, harus bagaimana, nih? Cerdas Pilih Makanan Kembali pada konsep pola makan sehat, Ma. Artinya, tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tetapi dengan mengatur atau menghindari bahan makanan berlemak. Jadi, untuk mengurangi lemak tubuh atau untuk pembentukan tubuh, kalori dari jenis makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan betul. Intinya, kita kudu cerdas memilih makanan, Ma.
