Tampilkan di aplikasi

Sahur & buka tepat, puasa sehat

Tabloid NOVA - Edisi 1476
6 Juni 2016

Tabloid NOVA - Edisi 1476

buMemerhatikan betul asupan makanan dan minuman menjadi salah satu kunci puasa sehat dan tubuh tetap terasa segar. / Foto : iStock,Narsum: Noverita

NOVA
Menurut dr. Dwi Ro Santi, Sp.KK., Spesialis Kulit dan Kelamin RS Royal Taruma, pada saat berpuasa perhatikan betul asupan makanan dan minuman. “Dalam sehari minum 8 gelas air putih dengan pembagian saat sahur 2 gelas, 4 gelas saat buka puasa hingga menjelang tidur dan 2 gelas saat sahur. Pokoknya diatur biar tidak dehidrasi, selain juga harus mengonsumsi buah, protein dan karbohidrat yang cukup.” Pilihlah menu makanan yang seimbang. Misalnya, saat sahur dengan karbohidrat seperti nasi lalu tambahkan lauk seperti daging, tahu, tempe, dan buah-buahan. “Konsumsi juga buah-buahan meski semua buah baik. Tapi utamakan yang mengandung antioksidan tinggi, mulai dari pisang, pepaya, jeruk, semangka, atau melon.” Dwi menambahkan akan lebih lengkap jika tetap minum susu. Buah-buahan memang akan lebih bagus jika dikonsumsi langsung, meski tak ada larangan minum jus buah. “Tapi gulanya jangan berlebihan karena bisa-bisa berat badan naik setelah puasa. Karena kalau lapar ada kecenderungan minum air mengandung gula biar cepat segar.”

Tapi, jangan mengandalkan menu mi saat sahur dengan alasan karena terburu-bururu atau biar praktis. “Memang mi itu cepat mengenyangkan tapi akan cepat lapar juga. Ada baiknya sepanjang puasa mi jangan terlalu menjadi makanan pokok.” Perhatikan makanan yang dipantang karena meski bulan puasa, kadar gula harus tetap dijaga. “Ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter gizi agar tidak salah dalam mengonsumsi makanan. Jagalah menu yang dikonsumsi agar kesehatan tetap terjaga.” Tetap Olahraga Saat berbuka menunya tidak jauh berbeda dengan sahur. “Namun, sebelum mulai makan besar awali dengan kudapan yang agak manis seperti kurma karena gizinya banyak. Tidak dilarang makan kolak atau makanan bersantan, tapi waspadai jika ada penyakit yang menyertai, misalnya diabetes.” Gorengan boleh saja dikonsumsi bukan dihindari, yang penting perhatikan minyaknya.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI